Kamis 31 Oktober 2024
(Ef. 6:10-20; Luk. 13:31-35); Pekan Biasa XXX
Pepatah bijak mengatakan: hidup ini tidak ringan! Mengapa? Karena apabila ringan, berarti tidak ada bobotnya atau tidak ada isinya. Kualitas hidup ditemukan melalui isi dan bobot yang ada didalamnya. Sehingga dari bobotnya itu menandakan ada isi yang baik didalamnya. Seorang yang bekerja dan hanya menginginkan sesuatu yang mudah atau ringan saja, maka hal itu tidak menunjukan bahwa pekerjaannya memiliki isi dan kualitas yang baik. Memiliki bobot bukan berarti sulit, tetapi dengan adanya bobot akan menunjukan mutunya dari pekerjaannya itu atau karya yang dikerjakan.
Sabda Tuhan hari ini memberikan penegasan kepada kita bagaimana Yesus mengambil suatu jalan tegas dan berani. Beberapa orang Farisi, kemudian memperingatkan Yesus, agar Dia pergi meninggalkan tempat itu dan pergi ke tempat lain. Peringatan dari orang Farisi dapat saja menjadi ancaman bagi Yesus, karena Herodes akan membunuh-Nya. Akan tetapi Yesus, kemudian memberikan jawaban yang tegas dan berani: pergilah dan katakanlah kepada si rubah itu; Aku mengusir setan dan menyembuhkan orang.
Ungkapan ini menunjukan akan keberanian Yesus dalam misi penyelamatan-Nya yang terkadang mengalami tekanan dan kesulitan. Tipu muslihat Iblis dikalahkan oleh Yesus, dengan berani melangkah ke Yerusalem. Karya-Nya yang hendak dihalangi oleh mereka dikalahkan oleh Yesus dengan sikap tegas ini. Rasul Paulus dalam nasehatnya kepada jemaat di Efesus, mengingatkan mereka untuk senantiasa mengenakan perlengkapan senjata Allah, agar dapat menghalau tipu muslihat si jahat. Senjata rohani itu adalah doa dan iman yang disertai dengan teladan kebaikan didalam hidup.
Saudaraku terkasih, sikap dari Yesus ini dapat menjadi pendorong bagi kita untuk berbuat demikian. Setiap panggilan dan karya perutusan yang kita jalankan hendaknya diisi semangat yang berani dan tulus hati. Keberanian yang kita lakukan bukan untuk menunjukan bahwa diri kita hebat melainkan sebuah sikap hidup dari karya yang diamanatkan kepada kita. Berkarya ditempat yang sulit, yang mungkin terjadi penolakan; akan memberikan kekuatan iman kita dan percaya bahwa Tuhan tidak pernah membiarkan kita.
Ubahlah beban dan kesulitan menjadi cinta yang pamrih. Pengharapan yang tak pernah putus dari Allah sumber kekuatan kita. Kita percaya stiap karya kebaikan yang kita lakukan akan mendapatkan kebaikan pula dari Allah. Sebagai murid Kristus percayalah kita diberikan kekuatan rohani dari-Nya, untuk menjadi kuat dan mampu menghadapi setiap kesulitan yang kita hadapi. (jAd-)
Hidup Ya Tuhan, aku percaya bersama Dikau; aku memperoleh kekuatan. Amin