Rabu 4 Desember 2024
(Yes.25:6-10a; Mat.15:29-37); Pekan I Adven
Mungkin kita pernah menyaksikan berbagai bentuk kebutuhan dan penderitaan di sekitar kita. Ada orang-orang yang kekurangan makanan, anak-anak yang putus sekolah, dan orang-orang yang membutuhkan penghiburan dalam kesepian. Di tengah situasi ini, tidak jarang kita merasa tidak mampu atau bingung bagaimana cara membantu. Namun, kisah hidup kita tidak jarang menjadi undangan untuk menunjukkan belas kasih, bahkan melalui tindakan kecil yang sederhana.
Yesus hari ini tampil sebagai pribadi yang penuh belas kasih. Dia menyembuhkan orang-orang yang sakit, menghibur mereka yang menderita, dan memberikan makan kepada ribuan orang yang lapar. Yang menarik, sebelum mukjizat terjadi, Yesus terlebih dahulu digerakkan oleh belas kasihan. Belas kasih-Nya bukan hanya rasa iba, tetapi tindakan konkret yang mengubah hidup banyak orang. Mukjizat penggandaan roti dan ikan menunjukkan bahwa kasih Tuhan tidak hanya mencukupi, tetapi melimpah.
Namun, belas kasih Yesus tidak bekerja sendirian. Ia mengundang murid-murid-Nya untuk mengambil bagian dalam misi kasih ini. Ketika mereka merasa tidak memiliki cukup sumber daya, Yesus menunjukkan bahwa apa yang tampaknya kecil di tangan manusia dapat menjadi berkat besar jika diserahkan kepada-Nya. Dalam keterbatasan kita, Tuhan mampu bekerja untuk memenuhi kebutuhan banyak orang. Tindakan sederhana, seperti berbagi apa yang kita miliki, bisa menjadi saluran kasih Tuhan bagi sesama.
Tindakan belas kasih, sekecil apa pun, dapat membawa sukacita dan pengharapan bagi orang lain. Semoga kita belajar untuk membuka hati dan tangan kita, percaya bahwa Tuhan akan melipatgandakan setiap kebaikan yang kita lakukan. Dengan demikian, kita tidak hanya memberi, tetapi juga menjadi saksi kasih Tuhan yang nyata di dunia ini. (mD)
Ya Yesus, gerakkanlah hati kami untuk selalu menunjukan belas kasih kepada sesama. Amin