Selasa 5 November 2024
(Flp.2:5-11; Luk.14:15-24); Pekan Biasa XXXI
“Berbahagialah orang yang akan dijamu dalam Kerajaan Allah.” Ungkapan ini menyiratkan sebuah undangan istimewa dari Allah kepada kita semua. Injil hari ini menggambarkan perumpamaan tentang seorang tuan yang mengadakan perjamuan besar, tetapi para tamu yang diundang menolak untuk datang. Mereka memberikan berbagai alasan: ada yang membeli ladang, lembu, atau baru menikah. Perumpamaan ini mengajarkan kita bahwa sering kali kita terlalu sibuk dengan urusan duniawi hingga mengabaikan undangan dari Allah. Padahal, undangan itu adalah kesempatan berharga untuk mengalami persekutuan dengan-Nya.
Ketika para undangan menolak, tuan rumah dalam perumpamaan ini tidak menyerah. Ia malah mengundang orang-orang miskin, cacat, buta, dan lumpuh; mereka yang dianggap rendah oleh masyarakat. Ini menunjukkan bahwa Allah tidak hanya mengundang mereka yang tampaknya “layak” di mata manusia, tetapi juga mereka yang sering terpinggirkan. Allah memanggil kita semua tanpa memandang latar belakang, dan undangan-Nya adalah undangan yang inklusif. Ini adalah panggilan kasih yang tidak terbatas, yang mengajak kita untuk merespons dengan kerendahan hati.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering kali memberikan alasan yang serupa dengan para tamu yang menolak undangan itu. Kita sibuk dengan pekerjaan, harta, atau urusan pribadi, sehingga melupakan prioritas utama: hubungan kita dengan Tuhan. Injil hari ini mengingatkan kita untuk menempatkan Allah di pusat kehidupan kita. Jangan sampai kita kehilangan kesempatan untuk merasakan perjamuan surgawi, di mana Allah menanti kita dengan tangan terbuka. Mari kita merespons undangan-Nya dengan penuh iman dan sukacita, karena “rumah-Nya harus penuh” dengan kita semua yang bersedia datang. (mD)
Ya Yesus, sambutlah kami kelak dalam perjamuan surgawi bersama-Mu. Amin