Senin 7 Oktober 2024
(Gal.1:6-12; Luk.10:25-37); Peringatan Santa Perawan Maria Ratu Rosario
Hari ini kita memperingati santa Perawan Maria Ratu Rosario. Sebuah peringatan yang lahir dari devosi terkait dengan kemenangan perang di Lepanto tahun 1517. Santo Pius V mengemukakan bahwa kemenangan itu diperoleh berkat doa umat kepada Perawan Maria melalui doa Rosario. Peringatan ini awalnya ditunjukkan kepada santa Maria Sang Pemenang. Sekarang peringatan ini ditunjukkan kepada santa Perawan Maria Ratu Rosario.
Kemenangan yang diperoleh bukan saja kemenangan secara fisik tetapi kemenangan rohani yang di dalamnya para umat menjadi dekat dengan Allah. Kedekatan itu harus diungkapkan juga dalam relasi dengan sesama. Kedekatan dengan saling menolong satu sama lain. Mungkin dalam kesulitan ada yang bertanya, “siapakah sesamaku?” Pertanyaan yang terkadang menjadi pertanyaan kita juga dikala kita mengalami persoalan dan merasa sendirian.
Yesus dalam perumpamaan hari ini, lewat sikap dan tindakan orang Samaria yang murah hati, menunjukkan bahwa mereka yang ada di dekat kita, mereka yang membutuhkan pertolongan kita, orang yang dipandang sebelah mata oleh orang lain, dan mereka yang menderita adalah sesama dan saudara kita. Tindakan yang nyata dibutuhkan sebagai perwujudan persaudaraan itu tanpa memandang siapa dia dan apa latar belakang suku ataupun budayanya. Semua di rombak oleh tindakan orang Samaria itu dengan menujukan tindakan belas kasih.
Mari dalam bulan yang penuh rahmat ini kita meneladan sikap perawan Maria Ratu Rosario yang senantiasa berbelas kasih. Ungkapkanlah dalam doa rosario setiap harinya, dan nyatakanlah dalam tindakan nyata. “Sebab doa rosario yang kita doakan adalah doa yang injili. Rosario merefleksikan cara yang sama bagaimana sabda Allah bekerja dalam sejarah keselamatan. Dalam sejarah keselamatan itu, rosario merenungkan secara tertata peristiwa pokok yang digenapi dalam Kristus: dari dikandung-Nya oleh Perawan Maria dan misteri Kanak-kanak-Nya sampai peristiwa puncak Paskah dan dayanya bagi Gereja yang lahir pada saat Pentakosta, serta tentang Perawan Maria yang diangkat ke surga, tubuh dan jiwanya.” (Paus Paulus VI; Marialis Cultus art. 45).
Ya Yesus, mampukanlah kami untuk berani menolong sesama kami yang membutuhkan. Amin