Sabtu, Pekan Biasa XXII

Bacaan 1 : Kol 1:21-23 Mazmur : Mzm 54:3-4.6.8 Injil : Luk 6:1-5

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas:

Pada suatu hari Sabat, Yesus dan murid-murid-Nya berjalan di ladang gandum. Para murid memetik bulir-bulir gandum, menggisarnya dengan tangan, lalu memakannya. Tetapi beberapa orang Farisi berkata, “Mengapa kalian melakukan sesuatu yang tidak diperbolehkan pada hari Sabat?” Maka Yesus menjawab, “Tidakkah kalian baca apa yang dilakukan Daud, ketika ia dan para pengikutnya lapar? Ia masuk ke dalam rumah Allah dan mengambil roti sajian. Roti itu dimakannya dan diberikannya kepada para pengikut-Nya. Padahal roti itu tidak boleh dimakan, kecuali oleh para imam.” Dan Yesus berkata lagi, “Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat.” Demikianlah Injil Tuhan.

img 5785Sudaraku, Sabat (Ibrani: shabbath) dimulai Jumat sore (matahari terbenam) sampai Sabtu sore (matahari terbenam). Bagi orang Yahudi inilah hari istirahat; orang diminta berhenti bekerja sebagaimana Allah yang berhenti dari segala pekerjaan ciptaan yang telah dibuat-Nya (lih. Kej 2:2-3; Kel 20:11).

Namun demikian, berhenti bekerja atau istirahat tidak berarti orang tidur-tiduran. Berhenti dari aktivitas rutin sebenarnya supaya orang boleh fokus pada Tuhan dalam doa dan ibadah. Karena itu Yesus mengatakan bahwa Hari sabat dibuat untuk manusia bukan untuk Tuhan. (Mrk 2:27). Sementara Yesus sendiri adalah Tuhan. Dialah Tuhan yang mengatasi ruang dan waktu.

Kalau inti Hari sabat Adakah fokus pada Tuhan maka mestinya Yesus yang adalah representasi Allah harus menjadi pusat dari Hari sabat, bukan harus taat pada aturan-aturan Hari sabat yang diperuntukkan bagi manusia.

Saudaraku, kebiasaan Hari Sabat sebenarnya memberi kita pelajaran berharga bahwa sebagai manusia yang dibatasi ruang dan waktu kita butuh bantuan untuk selalu fokus pada Tuhan. Kerap kita kurang bahkan tidak fokus pada doa, ibadah dan bakti pada Tuhan. Padahal kita dipanggil bukan hanya untuk menjalankan aturan aturan tetapi berjumpa dan melayani Tuhan yang bangkit.

Saudaraku, marilah kita makin fokus pada Tuhan bukan hanya demi menaati aturan aturan tetapi sungguh menjumpai pribadi Yesus, yang melampaui ruang dan waktu berkat kebngkitannya.

Selamat berweekend.

Beri Komentar

Silahkan masukkan komentar anda
Silahkan masukkan nama anda di sini