BerandaRenunganRenungan Harian: Senin 11 September 2017: Bangunlah dan Berdirilah di tengah!

Renungan Harian: Senin 11 September 2017: Bangunlah dan Berdirilah di tengah!

Published on

spot_img

Bacaan 1 : Kol 1:24-2:3 Mazmur : Mzm 62:6-7.9 Injil : Luk 6:6-11

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas:

Pada suatu hari Sabat Yesus masuk ke rumah ibadat, lalu mengajar. Di situ ada seorang yang mati tangan kanannya. Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi mengamat-amati Yesus, kalau-kalau Ia menyembuhkan orang pada hari Sabat, agar mereka mendapat alasan untuk menyalahkan Dia.Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka. Ia berkata kepada orang yang mati tangannya, “Bangunlah dan berdirilah di tengah!” Maka bangunlah orang itu dan berdiri di tengah.Lalu Yesus berkata kepada mereka, “Aku bertanya kepada kalian: Manakah yang diperbolehkan pada hari Sabat, berbuat baik atau berbuat jahat? Menyelamatkan orang atau membinasakannya?”Sesudah itu Ia memandang keliling kepada mereka semua, lalu berkata kepada orang sakit itu, “Ulurkanlah tanganmu!” Orang itu mengulurkan tangannya dan sembuhlah ia. Maka meluaplah amarah ahli-ahli Taurat dan orang Farisi. Lalu mereka berunding, apakah yang akan mereka lakukan terhadap Yesus.

Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan:

Seorang yang mati tangan kanannya hadir ketika Yesus masuk ke rumah ibadat untuk mengajar. Entah siapa namanya, berasal dari mana, umur berapa dan  sudah berapa lama ia menderita. Apakah sebelumnya orang itu pernah datang ke rumah ibadat atau tidak, Lukas tidak memberi keterangan apa-apa. Entah memang Lukas tidak mendapat data tentang orang itu atau memang sengaja tidak mencantumkan apa-apa untuk menyatakan posisi orang itu yang tidak penting. Memang seorang yang sakit seperti itu dianggap sebagai orang yang tidak penting karena dianggap berdosa. Penyakit yang diderita adalah hukuman atas dosanya atau dosa orang tuanya. Yang pasti orang yang mati sebelah tangannya itu adalah orang pinggiran, orang yang tersingkir di tengah lingkungan keagamaan Yahudi dan masyarakat.

Penderitaan orang yang mati tangan kanan itu bukan hanya secara fisik. Ia menderita batin. Ia dianggap pendosa dan dipinggirkan oleh para pemimpin agama dan masyarakatnya. Karena itu ketika Yesus hendak menyembuhkan orang itu. Ia tidak langsung menyembuhkan begitu saja sakit fisiknya. Yesus memintanya untuk bangun dan berdiri di tengah. Yesus memintanya untuk ke tengah, bukan lagi di pinggiran. Panggilan Yesus ini adalah untuk mengembalikan dia pada posisi sebenarnya. Bukan di pinggir melainkan ke tengah-tengah. Ia bahkan diangkat menjadi pusat perhatian semua. Dan Yesus menyembuhkannya.

Dalam Yesus tidak ada yang dipinggirkan, direndahkan dan disingkirkan. Kita semua sama di mata Tuhan. Hari ini Yesus mengajak kita semua untuk bangun dan berdiri di tengah, tidak berdiri di pinggiran dan menatapNya dari jauh. Ajakan ini sekaligus permintaan kepada kita untuk tidak memperlakukan orang lain seolah-olah sebagai orang pinggiran. Kerap kita tergoda untuk menjadikan orang lain sebagai orang pinggiran, orang yang kurang berarti. Padahal di mata Yesus kita semua memiliki kedudukan yang sama. Mari berdiri di tengah bersama Yesus dan mari mengulurkan tangan menarik banyak orang yang mulai terpinggir untuk berdiri di tengah bergabung dalam persekutuan orang-orang percaya yang saling berbagi suka cita dalam semangat persaudaraan. Amin.

KONTEN POPULER

Latest articles

Remaja Viani Pimpin Devosi Hari Ke Dua Belas Wilroh Sta Ursula

Manado - Devosi kepada Bunda Maria di Bulan Rosario pada hari ke dua belas,...

Rosario Wilroh St Matius di Keluarga Wuisang-Wetik

Manado - Ibadah Rosario Wilayah Rohani (Wilroh) St Matius, Paroki St Mikael Perkamil Manado,...

Ibadah Rosario Wilroh St Carolus Boromeus pada Keluarga Anis-Ismail

Manado - Ibadah Rosario Wilayah Rohani (Wilroh) St Carolus Boromeus, bertempat pada Keluarga Anis-Ismail...

Ibadah Rosario Wilroh St Bonaventura pada Keluarga Rorimpandey-Sagi & Saudara Noldy

Manado - Ibadah Rosario Wilayah Rohani St Bonaventura, bertempat pada Keluarga Rorimpandey-Sagi dan Sdra...

More like this

Renungan Harian Katolik 12 Oktober 2024: Peran Seorang Ibu

Sabtu 12 Oktober 2024 (Gal.3:22-29; Luk.11:27-28); Pekan Biasa XXVII Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya. Ungkapan...

Renungan Harian Katolik 11 Oktober 2024: Kuasa Yesus

Jumat 11 Oktober 2024 (Gal.3:7-14; Luk.11:15-26); Pekan Biasa XXVII Jika mengalami sakit sudah pasti yang akan...

Renungan Harian Katolik 10 Oktober 2024: Terus Berusaha

Kamis 10 Oktober 2024 (Gal.3:1-5; Luk.11:5-13); Pekan Biasa XXVII Ketika ingin mendapatkan sesuatu maka berusaha, bekerja...