Kamis Pekan Biasa XXVII
Bacaan 1 : Mal 3:13-4:2a Mazmur : Mzm 1:1-6, Injil : Luk 11:5-13
Bacaan Pertama: Mal 3:13-4:2a
Pembacaan dari Nubuat Maleakhi:
Tuhan bersabda kepada orang-orang fasik, “Bicaramu tentang Aku kurang ajar.
Meskipun demikian kalian bertanya, ‘Apakah yang kami bicarakan di antara kami tentang Engkau?’ Kalian berkata, ‘Sia-sialah beribadah kepada Allah! Apakah untungnya kita memelihara apa yang harus dilakukan terhadap Allah dan berjalan dengan pakaian berkabung di hadapan Tuhan semesta alam? Itulah sebabnya kita memuji bahagia orang-orang yang gegabah. Sebab mujurlah orang-orang yang berbuat jahat itu! Mereka mencobai Allah, namun luput juga.’ Sebaliknya orang-orang yang takwa berbicara demikian, ‘Tuhan memperhatikan dan mendengarkan kita;
sebuah kitab peringatan ditulis di hadapan-Nya bagi orang-orang yang takwa kepada Tuhan dan bagi orang-orang yang menghormati nama-Nya.'”Mereka akan menjadi milik kesayangan-Ku sendiri, “sabda Tuhan semesta alam, ‘pada hari yang Kusiapkan.
Aku akan mengasihani mereka sama seperti seseorang menyayangi anaknya yang melayani dia.Maka kalian akan melihat kembali perbedaan antara orang benar dan orang jahat, antara orang yang beribadah kepada Allah dan orang yang tidak beribadah kepada-Nya.
Sesungguhnya hari itu akan datang, menyala seperti api. Maka semua orang gegabah dan orang fasik akan menjadi seperti jerami dan akan terbakar oleh hari yang akan datang itu,” sabda Tuhan semesta alam. “Mereka akan habis sampai ke akar dan cabangnya. Tetapi kalian yang takwa, bagi kalian akan terbit surya kebenaran
yang sayapnya membawa kesembuhan.” Demikianlah sabda Tuhan.
Mazmur Mzm 1:1-6 R:40:5a Berbahagialah orang yang mengandalkan Tuhan.
*Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik,
yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh; tetapi yang kesukaannya ialah hukum Tuhan, dan siang malam merenungkannya.
*Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buah pada musimnya, dan daunnya tak pernah layu;apa saja yang diperbuatnya berhasil.
*Bukan demikianlah orang-orang fasik: mereka seperti sekam yang ditiup angin.
Sebab Tuhan mengenal jalan orang benar, tetapi jalan orang fasik menuju kebinasaan.
Bait Pengantar Injil: Kis 16:14b: Tuhan, bukalah hati kami, supaya kami memperhatikan sabda Anak-Mu.
Bacaan Injil
Luk 11:5-13:Â Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas:
Pada waktu itu, sesudah mengajar para murid berdoa, Yesus bersabda kepada mereka,
“Jika di antara kalian ada yang tengah malam pergi ke rumah seorang sahabat
dan berkata kepadanya, ‘Saudara, pinjamkanlah aku tiga buah roti, sebab seorang sahabatku dalam perjalanan singgah di rumahku, dan aku tidak mempunyai apa-apa untuk dihidangkan kepadanya;’ masakan ia yang di dalam rumah itu akan menjawab,
‘Jangan mengganggu aku; pintu sudah tertutup, dan aku serta anak-anakku sudah tidur. Aku tidak dapat bangun dan memberikannya kepadamu.’
Aku berkata kepadamu: Sekalipun dia tidak mau bangun dan tidak mau memberikan sesuatu meskipun ia itu sahabatnya, namun karena sikap sahabatnya yang tidak malu-malu itu, pasti ia akan bangun dan memberikan apa yang dia diperlukan.
Oleh karena itu Aku berkata kepadamu, mintalah, maka kamu akan diberi;
carilah, maka kamu akan mendapat; ketuklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.
Karena setiap orang yang meminta, akan menerima; dan setiap orang yang mencari, akan mendapat, dan setiap orang yang mengetuk, akan dibukakan pintu.
Bapa manakah di antara kalian, yang memberi anaknya sebuah batu, kalau anak itu minta roti? Atau seekor ular, kalau anaknya minta ikan? Atau kalajengking, kalau yang diminta telur? Jika kalian yang jahat tahu memberikan yang baik kepada anakmu, betapa pula Bapamu yang di surga! Ia akan memberikan Roh Kudus kepada siapa pun yang meminta kepada-Nya.”
Demikianlah Injil Tuhan.
RENUNGAN: Minta, Cari dan Ketuk
Masih dalam konteks mengajar para murid berdoa, Yesus menyatakan sebuah pengajaran praktis yang saling melengkapi.
Mintalah maka kamu akan mendapat. Dalam konteks relasi antar manusia, meminta berarti memohon kepada pihak lain agar ada sesuatu diberikan kepadanya. Meminta butuh inisiatif-aktif. Orang yang pasif, pesimis, berdiam diri, tidak melakukan apa-apa tentu tidak akan mendapat apa-apa. Dalam konteks relasi dengan Tuhan, kita diminta memiliki inisiatif-aktif menyampaikan dalam doa kepada Tuhan. Benarlah Tuhan mengetahui apa yang kita butuhkan dan inginkan tetapi inisiatif aktif untuk meminta tetap dibutuhkan demi kehangatan relasi. Meminta yang benar adalah menyampaikan sebagai sahabat, bukan memaksa dan tentu sesuai antara situasi dan kondisi dan apa yang diminta. Seorang yang sakit diabetes tentu tahu siapa dirinya dan keadaannya sehingga tidak akan meminta obat
Carilah maka kamu akan mendapat. Yesus menunjuk ternyata inisiatif-aktif meminta belum cukup, dibutuhkan sesuatu yang lebih aktif lagi; aktivitas mencari; sebuah usaha dinamis dan terus-menerus untuk menemukan atau mendapatkan apa yang kita inginkan. Dalam pencaharian tidak hanya dibutuhkan inisiatif tetapi lebih dari itu kesabaran, kesetiaan dan ketekunan.
Ketuklah maka pintu akan dibukakan bagimu. Yesus menunjukkan sebuah contoh yang menyatakan betapa kita tidak diizinkan berdiam diri dan tidak peduli. Ketika mendapati pintu tertutup, tanpa jalan, karena ada penghalang. Yesus menuntut lagi-lagi sebuah aktivitas untuk mengetuk dan mengetuk. Menciptakan bunyi supaya didengar dan kepada kita diberi akses untuk masuk dan keluar lewat sebuah pintu. Mengetuk, adalah usaha kongkrit supaya kita didengarkan Tuhan dan sesama.
Saudaraku, mari hari ini kita mulai belajar meminta dengan benar, penuh inisiatif-aktif dan dalam konteks kehangatan relasi dengan Tuhan dan sesama. Mintalah pada Tuhan dalam doa yang penuh kasih dan Mintalah kepada sesama dalam konteks hubungan baik atas dasar cinta kasih. Marilah juga kita terus mencari dan mengetuk dalam hidup kita, niscaya Tuhan yang maha Kasih akan memberi yang kita cari dan membukakan senantiasa pintu Rahmat dan suka cita. Po’
p.steven lalu, pr