TEOLOGI SAKRAMEN & MORAL PERKAWINAN KATOLIK

0
102

Paroki St. Ignatius Manado, mengadakan Workshop peningkatan Kapasitas Tim kursus Persiapan Perkawinan. Kegiatan ini dilaksanakan hari sabtu, 10 Juni 2023 bertempat di Lotus Resort Mokupa. Kegiatan ini merupakan salah satu program Paroki St. Ignatius Manado demi peningkatan para pelayan gereja. Peserta yang hadir dalam mengikuti workshop ini berjumlah kurang lebih 25 peserta.

Kegiatan workshop ini dibawakan oleh pemateri-pemateri yang ahli dalam bidangnya. Pemateri pertama ialah Pastor Aloysius Lerebulan, MSC. Pastor Alo, sapaan akrabnya, pernah mengajar di Sekolah Tinggi Filsafat Seminari Pineleng dan mengajar Teologi Sakramen-sakramen. Pada workshop kali ini, Pastor Alo membawakan materi yang bertemakan mengenai perkawinan Kristiani (Katolik). Dalam materinya Pastor Alo, menerangkan hakekat perkawinan Kristiani, tujuan perkawinan, tugas keluarga Kristiani, sifat-sifat perkawinan Kristiani menurut Kitab Hukum Kanonik, Kanon 1056, dan Sah Perkawinan Katolik.

Ada hal-hal menarik dalam materi yang disampaikan oleh Pastor Alo. Pastor Alo, mengatakan demikian kepada peserta yang hadir; “Kalau kamu mencintai pasangan kamu, kamu tidak mungkin buat sakit hati pasangan kamu.” Dalam kesempatan lain juga Pastor menyebutkan demikian; “merasa bersama-sama, tapi hati tidak bersama-sama.” Hal ini mau menjelaskan bahwa kebanyakan keluarga sekarang ini duduk bersama tapi hati berada di tempat lain. Karena tugas keluarga ialah melayani kehidupan, membangun persekutuan pribadi-pribadi, turut serta mengembangkan masyarakat, dan turut serta dalam hidup dan perutusan Gereja.

Karena keterlibatan keluarga dalam kegiatan gereja adalah penting untuk memahami identitasnya sebagai warga gereja dan sekaligus memahami misinya dalam masyarakat sebagai wujud partisipasi dalam perutusan Yesus. Konkritnya setiap keluarga kiranya terlibat dalam program wilayah rohani terlebih paroki di mana mereka berada agar selain disemangati cahaya injil, mereka juga mampu melaksanakannya bersama saudara-saudara seiman.

Materi kedua dibawakan langsung oleh Ibu Selvie Rumampuk. Materi yang dibawakan oleh Ibu Selvie mengenai Sakramen Perkawinan dalam refleksi hidup berkeluarga suami-istri. Dalam materinya Ibu memaparkan sumber-sumber konflik dalam keluarga, diantaranya; penghasilan, anak, ketidakhadiran pihak lain, mertua, komunikasi, kecemburuan, ketidakjujuran dan yang paling mengerikan di zaman sekarang ini ialah media sosial. Hal-hal seperti di atas merupakan hal yang tak lazim kita jumpai di zaman sekarang ini. Banyak keluarga mengalami kegagalan dalam membangun rumah tangga hanya karena hal-hal demikian.

Selain sumber-sumber konflik yang dipaparkan oleh Ibu Selvie, ada juga tips untuk membangun keluarga bahagia, diantaranya; menciptakan komunikasi yang baik, saling terbuka dan jujur, seimbang antara pekerjaan dan kehidupan di rumah (tidak miring sebelah), berusaha untuk saling memahami, menghormati dan menghargai, saling menjaga perkataan (sebaiknya menghidari kata-kata kasar), jangan suka membandingkan dengan kehidupan keluarga lain, gunakan HP sesuai kebutuhan, rela saling memberi maaf dan mengampuni dan yang paling penting ialah menjadkan rumah sebagai gereja kecil.

Sebagai keluarga Kristiani kita diajak untuk melihat tujuan dari perkawinan yaitu; kesejahteraan suami-istri (bonum coniugium), demi kelahiran dan pendidikan anak (bonum prolis), demi kesetian suami-istri (bonum Fidei) dan demi masyarakat (bonum Societatis). Selain itu juga sebagai keluarga Kristiani, kita harus paham dengan betul sifat dari perkawinan katolik yaitu; unitas/monogamy (kesatuan) dan indissolubilitas (tak dapat diceraikan) yang dalam perkawinan kristiani memperoleh kekukuhan atas dasar sakramen. Demi Kemuliaan Tuhan yang semakin besar.

Beri Komentar

Silahkan masukkan komentar anda
Silahkan masukkan nama anda di sini