BerandaRenunganTetap Menjadi Gandum sampai masa menuai.

Tetap Menjadi Gandum sampai masa menuai.

Published on

spot_img

Merenungkan Sabda
Selasa, 30 Agustus 2024
Pekan Biasa XVII
(Yer.14:17-22, Mat.13:36-43)

Pada salah satu artikel di web Katolisitas.org. pernah diuraikan tentang benih dan lalang ini. Benih lalang yang ditaburkan oleh si jahat bukanlah benih lalang biasa, namun adalah jenis zizanium, yaitu sejenis gandum liar, atau juga dikenal sebagai cockle, tare atau darnel. Jenis lalang ini sangat sulit dibedakan dengan gandum biasa, karena bentuknya yang serupa. Kalau seseorang mencoba memisahkan lalang dengan gandum sebelum waktunya, maka mereka dapat salah mencabut. Seseorang hanya dapat membedakan antara lalang ini dengan gandum ketika mereka bertumbuh besar dan bulir-bulirnya mulai masak.

Dalam hidup kita sehari-hari kita dapat melihat apa yang diungkapkan Yesus dalam bentuk perumpamaan. Kejahatan selalu ada dan mengintip di saat kita berusaha untuk membangun kebenaran dan kebaikan. Sebenar dan sebaik apa pun kita, selalu saja akan diperhadapkan pada upaya-upaya yang menyulitkan. Meksipun usaha kita baik dan benar selalu ada saja orang yang berusaha untuk menghalangi, menghambat atau bahkan yang menjatuhkan. Itulah perbuatan si jahat yang bisa berwujud pada sesama kita, entah keluarga, entah teman dekat atau godaan yang muncul dari dalam hati kita. Iblis dalam berbagai wujudnya tidak pernah berhenti untuk menghancurkan bangunan kebenaran yang coba kita dirikan.

Kita mengalami situasi yang rumit jika kita sulit membedakan mana yang benar dan salah; mana yang lurus dan bengkok; mana yang tulus dan licik. Tidak semua orang diberi karunia untuk dapat membedakan mana yang baik dan mana yang jahat (discermen). Tetapi yang membesarkan hati kita adalah mereka yang setia dan bertahan dalam kebenaran akan memperoleh ganjaran kehidupan. Orang benar akan bercayaha laksana matahari, tetapi yang jahat akan dibakar dalam api. Itulah janji yang disampaikan dalam perumpamaan tadi.

Bagi umat Katolik, kita bersyukur karena kita mempunyai Magisterium Gereja (lih. 1Tim 3:15), yang dapat memberikan kepastian ajaran seperti yang diperintahkan oleh Kristus, sehingga kita tidak mudah diombang-ambingkan oleh ajaran-ajaran yang tidak sesuai dengan apa yang diajarkan oleh Kristus. Maka pimpinan gereja kita atau hirarki tidak sembarangan mengeluarkan suatu aturan gereja atau ajaran gereja sesuai seleranya, karena terikat dengan Magisterium (Kuasa mengajar gereja). Dengan memegang ajaran yang benar dan berbuah dalam kasih, maka besarlah pengharapan kita akan memperoleh keselamatan abadi di Sorga.

St. Ignatius, pelindung kita adalah sosok yang menjunjung tinggi soal kesetiaan dan ketaatan pada ajaran dan institusi gereja. Para pengikutnya atau yang mau menjadi Serikat Jesus (SJ) bukan hanya mengucapkan tiga kaul: kemiskinan, kemurnian dan ketaatan, tetapi ada satu kaul lagi yakni ketaatan kepada paus untuk misi dimana saja. Sungguh luar biasa St. Ignatius Pelindung kita. Semoga kita yang berlindung kepada St. Ignatius, memiliki iman dan kesucian, dan juga ketaatan yang mutlak, seperti St. Ignatius, kepada Kristus dan gerejaNya. Amin.

AMDG. Pst.Y.A.
St. Ignatius, Manado

KONTEN POPULER

Latest articles

Memperingati Santa Perawan Maria dari Lourdes

Hari Santa Perawan Maria dari Lourdes diperingati setiap tanggal 11 Februari oleh Gereja Katolik...

“Kasih yang Menyembuhkan: Menemukan Pengharapan dalam Penderitaan”

Hari Orang Sakit Sedunia, yang diperingati setiap 11 Februari, adalah momen penting untuk merenungkan...

Rapat DPP Bidang 1

Dewan Pastoral Paroki (DPP) Bidang 1 menggelar rapat perdana yg diarahkan langsung oleh Pastor...

Pastor Fransiscus Runtu Ingatkan Pentingnya Kronik Dalam Sejarah

Sejarah tidak akan lestari tanpa catatan. Hal ini ditekankan oleh Pastor Paroki Bunda Teresa...

More like this

Renungan Harian Katolik 13 Desember 2024: Hati Yang Keras

Jumat 13 Desember 2024 (Yes.48:17-19; Mat.11:16-19) Peringatan St. Lusia, Perawan dan Martir Banyak orang terjebak dalam...

Renungan Harian Katolik 12 Desember 2024: Mendengarkan Suara Tuhan

Kamis 12 Desember 2024 (Yes.41:13-20; Mat.11:11-15); Pekan II Adven Dalam kebisingan ini, suara Tuhan yang lembut...

Renungan Harian Katolik 11 Desember 2024: Belajar Dari Yesus

Rabu 11 Desember 2024 (Yes.40:25-31; Mat.11:28-30); Pekan II Adven Ada banyak orang bergumul dengan beban yang...