Sebenarnya, prinsip dasar ajaran Gereja Katolik untuk mendoakan jiwa-jiwa orang yang sudah meninggal adalah adanya Persekutuan Orang Kudus yang tidak terputuskan oleh maut. Rasul Paulus menegaskan “Sebab aku yakin, bahwa baik maut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat, maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang, atau kuasa-kuasa, baik yang di atas, maupun yang di bawah, ataupun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.” (Rm 8:38-39).
Kuasa kasih Kristus yang mengikat kita semua di dalam satu Tubuh-Nya itulah yang menjadikan adanya tiga status Gereja, yaitu 1) yang masih mengembara di dunia, 2) yang sudah jaya di surga dan 3) yang masih dimurnikan di Api Penyucian. Dengan prinsip bahwa kita sebagai sesama anggota Tubuh Kristus selayaknya saling tolong menolong dalam menanggung beban (Gal 6:2) di mana yang kuat menolong yang lemah (Rm 15:1), maka jika kita mengetahui (kemungkinan) adanya anggota keluarga kita yang masih dimurnikan di Api Penyucian, maka kita yang masih hidup dapat mendoakan mereka, secara khusus dengan mengajukan intensi Misa kudus (2 Mak 12:42-46).
Perayaan Ekaristi hari Jumat Pekan Kedua dalam Bulan 9 Juni 2023, bagi Paroki St. Ignatius Manado merupakan hari yang dikhususkan untuk mendoakan arwa umat beriman. Perayaan Ekaristi dipimpin oleh Pastor Paroki, Pastor Damianus Yangko Alo, Pr. Dalam renunanganya Pastor mengingatkan kita untuk mendoakan mereka yang sudah meninggal, dengan demikian mereka juga akan mendoakan kita, ketika mereka sudah berbahagia dalam Kerajaan Surga.
Perayaan Ekaristi dilaksanakan di pekuburan Katolik Lux Aeterna, dimulai pukul 16.30 wita. Dalam perayaan Ekaristi ini petugas dan penanggung jawab Liturgi oleh Rayon 1 paroki St. Ignatius Manado. Demi Kemuliaan Tuhan yang Semakin Besar.
#AMDG
#komsosst.ignatius
#Parokist.ignatiusmanado