Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI) Ranting Santa Ursula Bolitan menggelar Rapat Anggota Ranting (RAR) pada hari Sabtu, 18/5/2024. Kegiatan yang dilaksanakan di Gedung Sanggar Seni Dusun Bolitan ini dihadiri oleh pengurus dan anggota WKRI Ranting Bolitan, Pengurus WKRI Cabang Banggai Laut, Pengurus WKRI dari Ranting Lokotoy, Ranting Malino, dan Ranting Pososlalongo, Penasehat Rohani, Kepala Desa Kendek, Ketua Tim Penggerak PKK Desa Kendek, Pengurus Stasi, dan tokoh-tokoh masyarakat setempat.


Bertindak sebagai Panitia RAR, Ibu Agatha Saneba melaporkan bahwa jumlah peserta yang hadir pada kegiatan yang mengambil tema “Membina Keluarga Dan Memberdayakan Wanita Katolik RI Dengan Penuh Kasih Dan Semangat Pantang Menyerah” ini adalah sekitar 100 orang. Anggaran yang digunakan seluruhnya berasal dari dana kas WKRI Ranting Santa Ursula Bolitan.


Selanjutnya dalam sambutan Pengurus WKRI Ranting Santa Ursula Bolitan, Ibu Sesilia Abinai menyampaikan bahwa dasar pelaksanaan RAR ini adalah AD/ART organisasi. Selain itu, alasan lainnya adalah karena masa kerja pengurus periode sebelumnya telah berakhir. Kegiatan ini bertujuan untuk mengevaluasi kerja-kerja kepengurusan yang lama dan setelahnya memilih pengurus yang baru. “Laporan pertanggung jawaban program-program selama kepengurusan ini juga akan disampaikan pada sidang nanti,” tambahnya. Ia juga menjelaskan bahwa RAR hari ini adalah yang pertama di Ranting Santa Ursula Bolitan. Sebelum-sebelumnya, pemilihan pengurus hanya dilakukan melalui mekanisme pemilihan biasa.


Mewakili Pengurus WKRI Cabang Banggai Laut, Ibu Maria Goreti Wea menegaskan bahwa RAR adalah hal yang wajib dilaksanakan setelah satu masa bakti kepengurusan. Ia berpesan agar semua agenda dalam RAR ini berpedoman pada AD/ART organisasi. Ia juga berharap akan lahir pemimpin-pemimpin baru di Ranting Bolitan yang mampu membawa WKRI berkarya nyata di lingkup keluarga, di lingkup gereja maupun di lingkup masyarakat yang lebih luas. “Semoga kita dapat memilih pemimpin yang mampu mengembangkan organisasi dalam karya nyata, tidak hanya di lingkup Ranting Bolitan tetapi juga di tempat-tempat yang lain,” ungkapnya.


Sebelum kegiatan dibuka secara resmi oleh Kepala Desa setempat, Pastor Tarsisius Kewa Ama, MSC selaku Penasehat Rohani WKRI Cabang Banggai Laut menegaskan bahwa seluruh perjuangan WKRI harus berlandaskan cinta dan perjuangan itu harus dikerjakan bersama-sama dengan melibatkan sebanyak mungkin pihak, baik pihak dari lingkungan gereja maupun dari masyarakat umum dan pemerintah. Ia berpesan agar WKRI jangan pernah patah tetapi terus bergerak dan terlibat nyata dalam upaya menanggapi persoalan-persoalan sosial yang muncul di sekitarnya, termasuk persoalan yang berkaitan dengan hak-hak perempuan. “Kalau bukan perempuan yang berjuang untuk mendapatkan hak-haknya, lalu siapa lagi?” tutupnya. ***

Beri Komentar

Silahkan masukkan komentar anda
Silahkan masukkan nama anda di sini