Merenungkan Sabda
Selasa, 14 Mei 2024
Pesta St. Matias, Rasul
(Kis.1:15-17.20-26, Yoh.15:9-17).

Matias, yang dipilih untuk menggantikan Yudas Iskariot dalam bilangan para rasul, tidak pernah mungkin disebutkan dalam Injil, kecuali dalam Kisah Para Rasul yang kita dengarkan hari ini. Penyebutan Matias ini pun karena Para Rasul menghendaki seorang untuk menggantikan Yudas Iskariot. Dua yang diusulkan oleh para rasul untuk menggantikan Yudas, yakni Barsabas dan Matias. Sesudah diundi maka Matias-lah yang terpilih dan ditambahkan dalam bilangan dua belas Rasul.

Dalam pikiran kita, seorang pengganti tidak sehebat dengan orang yang digantikannya. Dalam dunia olah raga kita kenal dengan istilah “Cadangan”. Mudah-mudahan kita tidak melihat Matias sebagai pengganti yang dikategorikan ‘cadangan’. Dua hal menarik yang dapat kita lihat dalam pemilihan ini. (1). Kisah Rasul-Rasul mengatakan bahwa Matias adalah seorang yang setia datang berkumpul bersama rasul yang lain beserta Tuhan Yesus, mulai dari baptisan Yohanes hingga Yesus terangkat ke surga. Matias berarti mengenal Yesus dengan baik dan sering berkumpul dengan para Murid Yesus. Dengan demikian Dia boleh dikategorikan sebagai saksi yang melihat dan mendengar perkataan dan perbuatan Yesus secara langsung sama dengan murid Yesus lainnya. Sehingga apa yang didengar dan dialami para rasul sejak awal dialami juga oleh Matias. Matias juga termasuk Saksi tentang Kebangkitan Tuhan. Pengalaman Para Rasul bersama Yesus, dialami juga oleh Matias. Maka Matias bukan sekedar pengganti, tetapi memang sungguh sudah terlibat langsung dalam kehidupan Yesus dan para Murid sejak awal. Pantaslah ia mengemban jabatan Rasul untuk menggantikan Yudas yang berkhianat, bukan sekedar ditambahkan.

(2) Proses pemilihan itu pun tidak semata melalui Pengundian, seperti dalam pemungutan suara Pemilu. Proses pemilihan dijelaskan “mereka semua lalu berdoa”. Sesudah berdoa meminta tuntunan Tuhan, lalu mereka membuang undi dan terpililah Matias. Pemilihan ini mengutamakan pilihan Tuhan karena mereka berdoa terlebih dahulu. Bukankah Yesus telah mengatakan pada Injil yang kita dengarkan hari ini: “bukan kamu yang memilih Aku, melainkan Akulah yang memilih kamu….” (Yoh. 15:16). Kalau Tuhan yang memilih maka Dia mengetahui hati dan pikiran setiap orang sehingga pilihan Tuhan selalu yang tepat. Undian yang dibuat para rasul hanyalah metode yang dibuat untuk menetapkan siapa yang terpilih, tetapi penentu utama adalah Tuhan sendiri. Maka Matias benar-benar menjadi pilihan Tuhan dibilangan Para Rasul, sama seperti Yesus memilih 12 rasul yang pertama.

Melalui Proses pemilihan Matias, kita memiliki gambaran yang terjadi pada proses pemilihan dan pelantikan pelayan-pelayan gereja. Baik kalau kita bawa selalu seluruh proses pemilihan pelayan gereja dalam doa. Karena pemilih sesungguhnya dari pelayan-pelayan itu adalah Tuhan sendiri melalui doa dan terang Roh Kudus. Hindari cara-cara pemilihan pada umumnya dengan kampanye dan promosi-promosi diri. Ini bukan cara yang biasa dalam kehidupan gereja. Roh Kudus selalu menuntun gereja untuk memilih pelayan-pelayan Gereja, yang layak dan pantas untuk jabatan pelayanan. Konsekwensinya, ketika seseorang dipilih untuk menjadi pelayan maka dia bertanggung pada Tuhan dan pada umat yang telah mempercayakan jabatan pelayanan itu kepadanya. Mudah-mudahan pemilihan jabatan pelayanan ini sungguh kita sadari dengan baik. Kalau kita terpilih bukan semata keinginan kita, tetapi karena pilihan Tuhan. Dan hendaklah kita menjalankan tugas bukan sesuai selera, keinginan dan pikiran kita, tetapi selalu dalam ketaatan pada kehendak Tuhan. Amin.

AMDG. Pst. Y.Alo.
St. Ignatius, Manado

Beri Komentar

Silahkan masukkan komentar anda
Silahkan masukkan nama anda di sini