Merenungkan Sabda
Selasa, 20 Agustus 2024
Peringatan St. Bernardus, Abas Dan Pujangga Gereja
(Yeh.28:1-10, Mat.19:23-30)
Umum terjadi bahwa ketika suatu profesi menjanjikan sukses atau upah yang besar maka seseorang akan berusaha untuk menggapainya. Orang tua berlomba-lomba menyekolahkan anaknya dalam profesi tertentu guna mendapat penghasilan dan penghidupan yang layak. Atau suatu jalan praktis, banyak tenaga kerja Indonesia yang pergi ke Luar negeri untuk bekerja karena di luar negeri upah tenaga kerja lebih besar dibandingkan di Indonesia. Tujuannya tidak lain agar mereka dapat menghasilkan uang yang lebih besar demi kehidupan yang layak. Maka salah satu penyumbang devisa terbesar Indonesia adalah tenaga kerja kita yang bekerja di luar negeri.
Yesus mengingatkan kepada kita bahwa ada bahaya orang hanya mengumpulkan harta kekayaan dan terikat dengan kekayaan itu, tanpa mau berbagi dan tanpa mau mengetahui asal dari semuanya itu. Secara tegas Yesus mengingatkan bahwa “lebih mudah seekor unta masuk melalui lobang jarum daripada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Surga.” Tentu kita bertanya mengapa harta jadi penghalang orang masuk surga? Pertama, harta kekayaan bisa mengecohkan manusia untuk bergantung mutlak kepada kekayaannya, dan tidak lagi bergantung kepada Allah sebagai penjamin kehidupan. Kedua, kekayaan bisa membuat manusia sangat melekat erat pada dunia dan tidak lagi punya kerindungan untuk kehidupan surgawi (dekat, Bersatu dengan Tuhan dan sesama). Ketiga, harta kekayaan bisa membuat manusia “ingat diri atau egois” karena manusia selalu tidak pernah puas dengan apa yang dimilikinya, sampai bisa melupakan Tuhan dan sesama.
Kita semua bersyukur kita bukan gelongan orang-orang kaya yang hanya mengejar harta kekayaan dan melupakan Tuhan. Kita masih setia dalam doa, dalam persekutuan umat beriman dan juga merayakan ekaristi. Tentu selain amal kasih yang senantiasa kita lakukan bagi sesama kita. Situasi ini terjadi karena kita sungguh percaya pada Sabda Tuhan. Salah satu tanda kita masih percaya pada sabda Tuhan adalah banyak keluarga-keluarga yang merelakan anak-anaknya mengabdikan diri dalam peyalanan baik sebagai imam, biarawan dan biarawati.
Kita masih percaya bahwa Sabda Tuhan ini benar adanya: “Dan setiap orang yang demi nama-Ku meninggalkan rumahnya, saudara-saudarinya, bapa atau ibunya, anak-anak atau ladangnya, akan menerima kembali seratus kali lipat dan dan akan memperoleh hidup yang kekal.” Para postulant dan para frater mungkin tidak pernah didorong orang tuannya menjadi biarawan untuk memperoleh harta yang banyak. Sadarkah anda bahwa Tuhan menjanjikan harta yang berlimpah bagi mereka yang meninggalkan keluarga dan hartanya demi meningikuti Tuhan. Seratus kali lipat Tuhan janjikan dan juga hidup yang kekal. Wow… kren…, luar biasa banyaknya. Kekayaan bersar yang dijanjikan oleh Tuhan tetapi kita tidak menyadarinya.
Jadi bagi kita umat beriman, orang tua, jangan hanya mendorong anak-anak mencari profesi yang menghasilkan banyak uang. Yesus telah menjanjikan harta yang berlipat-lipat sampai seratus kali lipat. Mengapa kita kita tidak tergiur dengan janji Tuhan ini? Yesus sungguh mengatakan yang benar. Semoga kita yakin akan tawaran Yesus ini dan rela mengikatkan diri pada Tuhan. Amin.
AMDG. Pst. Y.A.
St. Ignatius, Manado