Ada saja yang bisa diberikan

0
43

Merenungkan Sabda
Rabu, 03 April 2024
Oktaf Paska
(Kis.3:1-10, Luk.24:13-35)

Sudah menjadi sifat manusia untuk selalu melihat apa yang tidak dipunyai ketimbang memperhatikan betul-betul apa yang ada pada mereka untuk diolah semaksimal mungkin. Kita cenderung sulit merasa puas dan terus saja menginginkan lebih dan lebih lagi. Ada peribahasa mengatakan “rumput tetangga lebih hijau dari rumput sendiri” yang menggamarkan sifat manusia yang selalu merasa kurang, tidak pernah puas. Dan cenderung melihat orang lain lebih dari pada dirinya. Akibatnya orang bisa minder, enggan untuk berbuat yang lebih karena ada orang lain yang bisa lakukan. Akhirnya membiarkan diri dan tidak terdorong untuk melakukan yang bisa dilakukan. Banyak orang yang terus mencari dan mencari tanpa pernah mengetahui apa sebenarnya potensi yang mereka miliki. Jika tidak hati-hati kita bisa terjebak pada rasa iri hati.

Petrus dan Yohanes mengatakan: “emas dan perak tidak ada padaku! Tetapi apa yang kupunyai, kuberikan kepadaMu: Demi nama Yesus Kristus, orang Nazareth itu, berjalanlah!” Petrus tahu pasti apa yang ia miliki, dan ia tidak perlu mengeluh terhadap apa yang tidak ia punyai. Ia memakai apa yang ada padanya untuk memberkati orang lain. Yang ada pada dia adalah Kuasa Yesus yang bangkit. Dia tidak memiliki yang lain karena memang dia sudah meninggalkan segala-galanya untuk memperoleh kuasa Yesus. Sementara yang dibutuhkan oleh si lumpuh bukan sekedar uang atau materi. Kalau uang dan materi yang diperolehnya maka dia akan tetap duduk sebagai peminta-minta sepanjang hidupnya. Dia memperoleh apa yang didambankannya yakni pemulihan dan kesembuhan. Dia bisa bangkit dan berjalan. Hal ini terlihat dari reaksinya; berdiri, melompat dan berjalan ke sana kemari serta mengikuti kedua murid itu sambil memuji Tuhan. Ia bukan hanya dipulihkan secar fisik tetapi juga secara rohani; dia percaya dan memuji Tuhan, bahkan kesembuhannya menjadi sarana perwartaan untuk orang-orang lain. Dia juga menjadi saksi perbuatan baik Allah melalui Kristus yang bangkit.

Melalui mujizat penyembuhan Petrus dan Yohanes ini kita berefleksi bahwa janganlah focus pada apa yang tidak kita miliki atau apa yang tidak ada pada kita. Tetepi focus pada apa yang ada pada kita. Tuhan sudah memberikan masing-masing kita talenta: bakat dan kemampuan; dan pasti ada sesuatu yang kita punya. Yang sering terjadi adalah kita kurang menyadari apa yang ada pada kita, karena kita focus pada apa yang ada pada orang lain. Padahal dalam diri kita ada kelebihan yang Tuhan berikan, tetapi kita sembunyikan dan tidak mau ungkapkan. Yang ada pada kita itulah yang kita berikan.

Jika anda punya suara bagus, berikanlah itu dalam nyayian dan pujian, melalui koor, mazmur, mengangkat pujian selalu jika ada kesempatan. Jika anda punya tangan trampil memasak atau merangkai bunga, persembahkanlah itu kepada sesama. Jika anda punya minat dalam hidup kotemplatif: doa, keheningan, persembahkanlah itu pada Tuhan dan berdoa untuk banyak orang. Jika anda mungkin memiliki talenta dibidang usaha dan dapat mensenjahterakan sesama, tumbuh dan kembangkanlah itu untuk kesejahteraan bersama. Jika anda punya kemampuan mengajar, mengajarlah dengan baik supaya banyak orang mendapatkan ilmu. Jika anda hobi untuk mengelolah tanah supaya mengasilkan, kelolalah tanah supaya bisa menghasilkan.

Tuhan sudah memberikan apa yang ada pada diri kita, bahkan yang cacat sekalipun. Apa yang kita miliki, itulah yang kita persembahkan kepada Tuhan dan kepada sesame supaya banyak orang yang mengalami kebaikan dan kasih Tuhan melalui diri kita. Amin.

AMDG. Pst. Y.A.
St. Ignatius, Mdo.

Beri Komentar

Silahkan masukkan komentar anda
Silahkan masukkan nama anda di sini