Merenungkan Sabda
Selasa, 16 Juli 2024
Pekan Biasa XV
(Yes.7:1-9, Mat. 11:20-24)
Kristus datang ke dunia untuk memberkati kita, tetapi jika berkat itu diremehkan, Ia menyimpan kutuk-kutuk, dan kutuk-kutuk-Nya itu paling mengerikan dari semuanya. Kedua kota Korazim dan Betsaida, terletak di pinggir danau Galilea, Khorazim terletak di sebelah timurnya dan Betsaida terletak di sebelah baratnya. Keduanya adalah kota yang kaya dan padat penduduknya. Dari kota itu pulalah Kristus mengambil setidaknya tiga dari para rasul-Nya. Jadi, sedemikian tingginya kehormatan yang diberikan kepada kedua kota ini! Namun karena keduanya tidak mengetahui saat bilamana Allah melawat mereka, mereka terkena kutuk-kutuk ini, dan kutuk-kutuk itu melekat begitu erat pada mereka, sehingga segera setelah ini, kedua kota itu mulai merosot dan makin lama menjadi desa-desa miskin dan tidak dikenal lagi. Begitu parahnya dosa menghancurkan kota-kota, dan betapa pastinya perkataan Kristus menjadi kenyataan!
Tirus dan Sidon, dua kota perairan yang banyak kita baca dalam Perjanjian Lama, yang sudah dihancurkan, tetapi yang kemudian mulai berkembang lagi. Kedua kota ini berbatasan dengan Galilea, tetapi mempunyai nama buruk di kalangan orang Yahudi karena penyembahan berhala dan kejahatan-kejahatan lain. Orang-orang Yahudi akan memandang sebagai suatu kejahatan seandainya Dia pergi ke sana. Oleh karena itu, untuk meyakinkan dan merendahkan hati mereka, Kristus di sini memperlihatkan Tirus dan Sidon yang tidak akan menjadi seburuk Khorazim dan Betsaida. Seandainya Tirus dan Sidon diberikan pemberitaan firman dan mujizat-mujizat yang sama, mereka akan bertobat dan berkabung, seperti Niniwe. Kristus tahu keadaan hati mereka. Dan biasanya yang direndahkan oleh manusia lebih bernilai di mata Allah. Dari pada yang diagungkan oleh manusia di mata Allah tidak berkenan. Karena yang dianggungkan manusia apa yang tampak dan kelihatan hebat. Sementara yang dilihat Allah dan ini menjadi inti hidup manusia adalah hati yang tulus. Yesus yakin jika memberitakan kabar baik di daerah Tirus dan Sidon akan berhasil karena mereka lebih terbuka terhadap Allah.
Ada banyak anugerah yang telah kita terima, ada banyak kesempatan yang kita punya untuk mengalami pembaharuan iman. Hidup kita di zaman ini, fasilitas apa yang tidak kita punya untuk tidak percaya. Ada bayak sarana atau media yang menyampaikan kehendak Tuhan. Jangan sampai Fasilitas yang banyak dan modern ini tidak mampu juga meyakinkan kita tentang karunia-karunia Tuhan. Jangan sampai kecaman Yesus lebih hebat bagi kita dari pada Korasim dan Betsaida. Hendaknya kita selalu membaharui diri dari hari ke hari agar anugerah-anugerah itu tidak menjadi sia-sia bagi hidup kita. Perlu kita mengasah mata hati kita untuk dapat melihat karya-karya Tuhan yang nyata dalam pengalaman-pengalaman hidup harian kita. Pengalaman ini akan mendorong kita untuk selalu membaharui diri. Dengan demikian kita memperoleh berkata dan menghindari kutukan. Amin.
AMDG. Pst. Y.A.
St. Igantius, Manado