Pineleng – Sekolah Tinggi Filsafat Seminari Pineleng (STFSP) merayakan Dies Natalis Ke-70 tahun, 15 Agustus 2024. Perayaan dies natalis ini mengambil tema, Berakar dalam Budaya, Berkomitmen dalam Misi. Rangkaian puncak kegiatan dies natalis ini telah dimulai pada hari Rabu, 14 Agustus 2024.
Perayaan (Rabu, 14/8/24) diawali dengan Vesper Mulia yang dipimpin oleh Pastor Dr. Stenly Vianny Pondaag, S.S., M.Th, selaku Wakil Ketua I Bidang Akademik Sekolah Tinggi Filsafat Seminari Pineleng. Vesper mulia dihadiri oleh civitas akademika Sekolah Tinggi Filsafat Seminari Pineleng, para alumni dan para undangan.
Dalam homilinya, Pst. Stenly mengajak semua civitas akademika merenungkan tentang kebaikan Tuhan dalam perjalanan STFSP sampai saat ini.
“Dies natalis STFSP ke-70 menjadi momen untuk merenungkan jalan-jalan Tuhan yang tak terselami, kebijaksanaan dan pengetahuan serta keputusan Tuhan yang telah bekerja secara luar biasa dan tidak bisa dipahami dengan sempurna oleh manusia. Itulah dinamika perjalanan STFSP sampai saat ini,” ucap Pst. Stenly.
Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan Temu Alumni bersama Ketua STFSP. Dalam pertemuan tersebut, para alumni membagikan pengalaman serta masukkan kepada pihak STFSP sebagai Lembaga Pendidikan dan pembinaan calon imam dan calon pemimpin masyarakat.
“Sebagai alumnus saya berharap dengan temu alumni seperti ini, saling sharing pengalaman, masukan-masukan bisa membantu untuk perkembangan STFSP lebih baik kedepannya,” ungkap Novelia Makalew.
Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan Konser Budaya yang menampilkan berbagai atraksi dari para mahasiswa dan dihadiri oleh civitas akademika STFSP, para alumni dan tamu undangan.
Konser Budaya ini dimeriahkan dengan berbagai penampilan seperti COR Ensambel Fratres Seminari Pineleng, Kolintang, tarian panah kei, tarian Tanimbar, Tarian Tide-Tide, Tarian Uka Kau-Kau, Tarian Kabasaran, Tarian Cakalang dan PSM Verhoeven Chorale. Konser Budaya ini disutradarai oleh Pastor Rein dan Pastor Aldrin.
“Konser ini telah banyak menampilkan budaya timur yang khas, sesuai dengan asal dari para mahasiswa-mahasiswi. Konser budaya ini sarat akan makna dan nilai yang dihidupi oleh STFSP, sesuai dengan tema yaitu berakar dalam budaya, berkomitmen dalam misi,” kata Fr. Emon Lontoh ketika diminta tanggapannya.
Perayaan dilanjutkan dengan pemberkatan patung Mgr. Nicholaus Verhouven, MSC sebagai pendiri Sekolah Tinggi Filsafat Seminari Pineleng, yang diberkati oleh Uskup Keuskupan Manado, Mgr. Benedictus Rolly Untu, MSC.
Dalam pengantar pemberkatan, Romo Joko menyebutkan tentang asal dan makna dari patung tersebut.
“Patung ini dipersembahkan untuk almamater oleh alumni STFSP yaitu Sananta Art Studio, untuk mengenang bapa pendiri. Semoga semangat bapa pendiri terus berakar dalam perjalanan kampus kita,” ujar Romo Joko yang juga pernah menjabat sebagai ketua STFSP periode 2003-2011.
Kegiatan diakhiri dengan foto bersama civitas akademika, para alumni seraya bernostalgia dengan almamater tercinta.