Para OMK Paroki Bunda Teresa dari Calcutta GPI yang mengikuti rekoleksi.

Frater Dirros Pugon PR memotifasi Orang Muda Katolik (OMK) Paroki  Bunda Teresa Dari Calcutta GPI untuk menjadi Buzzer Allah. Kerasulan di Balik Layar menurutnya  sebagai sikap disiplin dalam melaksanakan komitmen pastoral Komsos.

Hal itu disampaikan Frater Dirros dalam materi Spiritualitas KOMSOS pada rekoleksi OMK Paroki  Bunda Teresa Dari Calcutta GPI, Jumat (23/06/2023) di Tasik Ria Resort.

Menurut Frater, Buzzer merupakan orang yang memanfaatkan akun sosial media miliknya guna menyebarluaskan informasi atau melakukan suatu promosi maupun iklan dari suatu produk atau jasa pada perusahaan atau instansi. Mereka bisa mendapatkan penghasilan dengan mempromosikan, mengkampanyekan, atau mendengungkan suatu topik.

“Kita adalah Buzzer Allah yang dengan media kita masing-masing hendaknya menyebarluaskan warta sabda keselamatan Allah,” tutur Dirros.

Lanjutnya dasar untuk menjadi Buzzer Allah yaitu gerakan bersama, dijiwai oleh semangat dalam mengembangkan karya komunikasi sosial, memanfaatkan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Kemudian membangun kesadaran dalam membantu Gereja sebagai organ yang mumpuni di bidang komunikasi sosial. Serta dilengkapi dengan sikap setia, tanggung jawab, jujur, dan melek media.

“Tantangan menjadi Buzzer Allah yaitu beredarnya berita bohong atau hoaks dan berita palsu (fake news), batasan etika dan etiket berkomunikasi di dunia maya ditabrak, batasan etika dan etiket berkomunikasi di dunia maya ditabrak,” ungkap Frater Dirros.

Frater mengingatkan untuk menjadi Buzzer Allah, harus ada kesetiaan. “Janganlah kiranya kasih dan setia meninggalkan engkau! Kalungkanlah itu pada lehermu, tuliskanlah itu pada loh hatimu, maka engkau akan mendapat kasih dan penghargaan dalam pandangan Allah serta manusia.” (Ams. 3: 3-4).

Kemudian tanggung jawab. “Gereja Katolik didirikan oleh Kristus Tuhan demi keselamatan semua orang; maka merasa terdorong oleh kewajiban untuk mewartakan Injil. Karena itulah Gereja memandang sebagai kewajibannya, untuk juga dengan memanfaatkan media komunikasi sosial menyiarkan Warta Keselamatan, dan mengajarkannya, bagaimana manusia dapat memakai media itu dengan tepat.” (IM art. 4).  Jujur pada diri sendiri, kolega, dan umat yang dilayani. Menurutnya para pegiat KOMSOS harus berani menjalani kerja sunyi. ”Bekerja di balik layar dan tidak harus tampil. Menemukan kebahagiaan dalam menjalani tugas-tugas pewartaan. Kerasulan di balik layar itu juga mengandaikan sikap disiplin dalam melaksanakan komitmen pastoral KOMSOS,” jelas Frater.

Selanjutnya untuk menjadi Buzzer Allah harus punya semangat untuk mau terus belajar dan terbuka terhadap kebaruan. “Proses pengerjaan karya itu tidak harus menunggu semua infrastruktur dan sarana-prasarana lengkap. Kemandirian dengan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki, tanpa harus mengeluh dengan kondisi yang serba kekurangan,” jelasnya.

Menurutnya kunci untuk menjadi Buzzer Allah yaitu mencintai karya perutusan secara total.(Roy)

Beri Komentar

Silahkan masukkan komentar anda
Silahkan masukkan nama anda di sini