BerandaRenunganHindari Kemalasan dan Kemunafika

Hindari Kemalasan dan Kemunafika

Published on

spot_img

Merenungkan Sabda
Rabu, 28 Agustus 2024
Peringatan St. Agustinus, Uskup dan Pujangga Gereja
(2Tes.3:6-10.16-18, Mat.23:27-32)

Dua sikap yang mendapat sorotan dan kritik melalui sabda Tuhan yang kita dengarkan hari ini, yakni Kemalasan dan Kemunafikan.

Malas dapat diartikan sebagai kecenderungan seseorang untuk menghindari aktivitas atau pengarahan tenaga atau pekerjaan meskipun ada kemampuan untuk melakukannya. Rasul Paulus menegaskan: “Yang malas atau tidak bekerja janganlah ia makan.” Ia sendiri bekerja untuk memenuhi kebutuhannya meskipun ia berhak memperoleh nafkah dari jemaat. Tetapi sebagai teladan bagi orang lain maka ia tetap bekerja untuk memenuhi kebutuhannya. Bagi Paulus bekerja itu penting sebagai jawaban atas kesediaan orang beriman menjawab kasih karunia Allah dalam hidup manusia. Bekerja tekun atau bekerja keras merupakan perwujudan hidup orang beriman, sekaligus juga mempersiapkan hari Tuhan atau kedatangan-Nya yang mulia.

Sementara sikap yang kedua adalah Kemunafikan. Kemunafikan digambarkan sebagai praktek mengklaim memiliki standar lebih tinggi atau keyakinan yang lebih luhur pada hal sebenarnya tidak demikian. Hal ini dikatakan pula sebagai kepura-puraan. Sikap ini berbahaya sehingga Yesus menggambarkan atau membandingkan sikap munafik ini dengan kubur yang dicat putih. Atau sekarang ini kubur yang belapis permadani. Di luar kelihatan indah dan megah tapi isinya adalah Tulang belulang.

Kemunafikan mementingkan hal-hal yang tampak atau luaran yang bagus, indah, megah tetapi kotor dan kacau dari dalam. Istilah sekarang ini adalah jangan tertipu oleh penampilan; jangan terlalu percaya pada apa yang tampak saja; cashing baru tapi barang lama. Yang indah kadang tidak lebih dari sekedar kemasan (luarannya saja), sementara isi atau di dalamnya buruk adanya. Tuhan menegur sikap kepalsuan ini dengan ungkapan “celakalah” untuk ahli-ahli taurat dan orang-orang Farisi.

Ketika berhadapan dengan dua sikap ini, yakni kemalasa dan kemunafikan, kita pun merasa jengkel juga. Kita tidak menghendaki dua sikap ini ada dalam diri kita. Saya percaya, kita yang sering mendengarkan Sabda Tuhan dan menyambut Tubuh Kristus, tidak memelihara kepalsuan dalam diri kita. Jangan sampai kita manis-manis bertegur sapa tetapi di belakang-belakang kita menceritakan hal-hal yang buruk terhadap sesama kita.

Menghindari sikap kemalasan dan kemunafikan ini maka dua nasehat yang perlu kita dengarkan:
a). Kita perlu bangga dengan segala anugerah yang ada pada kita: tenaga, kesehatan, pikiran dan kemampuan. Dengan bangga atau menghargai anugerah Allah tersebut, kita akan mampu mengungkapkannya dalam perbuatan-perbuatan baik atau karya-karya yang berguna bagi sesama kita dan bagi kemuliaan nama Tuhan.
b). Mari kita hidup jujur dan tulus. Ketika seseorang mulai bersifat palsu maka dirinya telah menukarkan keindahan dengan kebobrokan, keharuman dengan kebusukan, dan akhirnya menukar kebahagiaan dengan kesedihan. Tidak ada yang senang dengan kepalsuan. Maka bersikaplah jujur dan tulus kepada siapa pun; jangan biarkan kepalsuan menguasai kita. Amin.

AMDG. Pst. Y. Alo.
St. Ignatius, Manado

KONTEN POPULER

Latest articles

Cinta Kasih yang Menghidupkan Iman

Dalam semangat kebersamaan dan kerinduan akan firman Tuhan, Wilayah Rohani Bunda Maria melangsungkan Ibadat...

Menguatkan Iman Melalui Persekutuan

Pada hari Selasa, 8 Juli 2025, Wilayah Rohani Andreas Rasul kembali mengadakan Ibadah Sabda...

Berjalan dalam Terang Sabda Tuhan

Pada hari Selasa, 8 Juli 2025, umat Wilayah Rohani Santa Theresia Lisieux melaksanakan Ibadat...

Nama Tercatat di Surga, Itulah Kesuksesan Tertinggi

Manado - "Jika kita setia maka 'nama kita tercatat di surga'; itulah kesuksesan tertinggi. Ungkap...

More like this

Renungan Hari Ini 04 Juni 2025: Hiduplah Dalam Kekudusan

Yohanes 17:17 (Yoh 17:11b-19)”Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran.” Hiduplah Dalam Kekudusan Kutipan Injil ini...

Renungan Harian Katolik 3 Juni 2025: Tak Henti Mengenal Dan Mencintai Allah

Sesuai Kalender Liturgi Katolik hari ini, Selasa, 3 Juni 2025, bacaan Injil diambil dari...

Ibadah Sabda Wilayah Rohani Sta. Theresia Lisieux

Ibadah Sabda Wilayah Rohani Sta. Theresia Lisieux, pada Selasa,11 Februari 2025, bertempat di Kel....