Iman adalah anugerah yang kita terima dari Tuhan, tetapi iman tanpa tindakan tidak akan berarti banyak. Dalam surat Yakobus 2:17, tertulis, “Demikian juga halnya dengan iman: Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya mati.” Katekese ini mengajak kita untuk merenungkan bagaimana iman yang sejati harus tercermin dalam tindakan nyata sehari-hari.
Iman adalah kepercayaan penuh kepada Tuhan dan kehendak-Nya. Dalam Ibrani 11:1, iman didefinisikan sebagai “dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.” Iman berarti kita percaya kepada Tuhan, bahkan dalam situasi yang tidak pasti, dan berharap kepada janji-janji-Nya. Namun, iman tidak berhenti pada kepercayaan semata. Iman yang hidup haruslah dinyatakan melalui tindakan.
Yesus sering kali menekankan pentingnya bertindak sesuai dengan kehendak Tuhan. Dalam Matius 7:21, Yesus berkata, “Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.” Dengan kata lain, iman yang hanya diucapkan tanpa diwujudkan dalam tindakan nyata tidak memiliki kekuatan.
Perbuatan adalah buah dari iman. Tindakan kita mencerminkan iman yang ada dalam hati kita. Perbuatan baik bukanlah untuk memperoleh keselamatan, melainkan sebagai tanda dari iman yang hidup. Rasul Paulus dalam Efesus 2:8-9 menekankan bahwa keselamatan adalah anugerah, bukan hasil usaha manusia. Namun, ia melanjutkan dalam Efesus 2:10, “Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik.” Ini menunjukkan bahwa perbuatan baik adalah panggilan kita sebagai orang yang beriman.
Contoh Perbuatan yang Berasal dari Iman:
Kasih kepada Sesama: Iman mendorong kita untuk mengasihi sesama, seperti yang diajarkan Yesus dalam Matius 22:39, “Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.” Kasih ini bisa diwujudkan dalam bentuk membantu mereka yang membutuhkan, menghibur mereka yang berdukacita, dan menunjukkan belas kasihan kepada orang-orang di sekitar kita.
Keadilan dan Peduli terhadap Orang Miskin: Nabi Yesaya dan para nabi lain kerap kali menekankan pentingnya keadilan dan perhatian terhadap orang-orang yang miskin dan tertindas (Yesaya 1:17). Iman kita memanggil kita untuk bekerja demi keadilan, baik melalui tindakan pribadi maupun kolektif.
Pelayanan di Gereja dan Komunitas: Terlibat dalam kegiatan gereja, seperti pelayanan di misa, ikut dalam komunitas, atau membantu dalam kegiatan sosial, adalah bentuk perwujudan iman kita.
Iman yang sejati tidak hanya ditandai oleh kepercayaan kita kepada Tuhan, tetapi juga oleh tindakan kita yang mencerminkan kasih dan ketaatan kepada-Nya. Dengan memperkuat iman kita, kita dipanggil untuk mewujudkannya dalam perbuatan baik yang memuliakan Tuhan dan mengasihi sesama. Mari kita terus menghidupi iman kita dengan tindakan nyata, sebagaimana Kristus telah mengajarkan kita.
Semoga katekese ini dapat menjadi inspirasi bagi umat dalam menghayati iman mereka dengan perbuatan yang nyata.