Merenungkan Sabda
Pesta. Sta. Maria Magdalena
Senin, 24 Juli 2023
Kid.3:1-4a, Yoh.20:1.11-18
Defenisi iman yang sederhana dapat kita katakan sebagai “mencari Tuhan” dalam seluruh kehidupan kita. Inilah yang dapat kita sematkan dalam diri Maria Magdalena yang kita pestakan hari ini. Tidak banyak yang dikatakan dalam Injil tentang Maria sebelum kebangkitan Tuhan. Yang diungkapkan tentang Maria Magdalena adalah bahwa Ia dibebaskan dari tujuh roh jahat. Dalam Injil Lukas (8:2) dikatakan bahwa Yesus membebaskan Maria dari tujuh iblis, lalu kemudian mengikuti Yesus. Ia bergabung dengan kelompok Perempuan yang mendukung Yesus dan murid-murid-Nya dengan cara mereka sendiri.
Kisah Maria Magdalena (atau Maria dari Magdala) menjadi mononjol ketika peristiwa penyaliban, kematian dan kebangkitan Tuhan Yesus. Dia malah ditampilkan sebagai orang pertama yang sungguh mengalami kebangkitan Yesus, meskipun dia sungguh belum mengerti tetang peristiwa yang terjadi. Hal ini terlihat melalui kisah Injil yang kita dengarkan. Pagi-pagi benar (subuh) Maria sudah berada di makam Yesus. Dia menangis karena mendapati jenazah Yesus tidak ada. Malah ia mengira jenazah Yesus dicuri orang. Ia menuntut agar jenazah Yesus dikembalikan. Di sinilah puncak Iman Maria. Maria yang menagis ditanya oleh Yesus, ibu siapa yang engkau cari? Sungguh Maria hanya ingin menemukan Yesus. Pertanyaan yang sederhana dan kerinduan berjumpa dengan Yesus mendapat jawaban dari Yesus. Bukankah iman berarti mencari dan berusaha menemukan Tuhan dalam pengalaman hidup kita sehari-hari? Entah dalam suasan gembira, penuh Syukur, bahkan dalam peristiwa sedih dan kemalangan (menagis). Maria berusah menemukan dan berjumpa dengan Tuhan. Karena iman Maria yang nampak dalam usaha menemukan Yesus, Yesus menyapa dengan nama “Maria”.
Kita perhatikan sebelumnya Yesus memanggil Maria dengan ‘ibu’. Namun ketika Maria mengungkapkan kerinduannya berjumpa denganNya, Yesus memanggilnya dengan nama “Maria”. Penyebutan ‘nama’ tanda orang saling mengenal. Demikian pun yang dipanggil merasa bahwa orang yang menyebut namanya adalah yang sungguh mengenal dia. Dan benar, Maria berpaling dan menyapa Yesus yang bangkit dengan “Rabuni”. Penyebutan Nama ‘Maria’ mau mengungkapkan bahwa Yesus sungguh mengenal Maria baik secara pribadi maupun iman yang ada dalam diri Maria. Kalau kita bandingkan penampakan-penampakan Tuhan hanya terjadi kepada orang-orang yang sungguh dekat dengan Yesus, seperti Para Rasul dan Bunda Maria. Dan ketika Yesus menampakan diri kepadanya berarti, Maria sungguh mengenal dan dekat dalam iman kepercayaan ekepada Yesus.
Dalam kehidupan kita bagaimana kita mengungkapkan iman kita akan Kristus? Apakah Anda juga mencari Yesus seperti Santa Maria Magdalena? Apakah Anda juga pergi dan bersaksi tentang kasih Yesus seperti Santa Maria Magdalena? Terima kasih kepada mereka yang setia mengungkapkan imannya dalam doa, kurban ekarsti dan bersekutu dengan umat beriman lainnya dalam ibadah. Terima kasih kepada mereka yang senantiasa peduli terhadap sesamanya, apalagi mereka yang kecil, sederhana dan yang menderita, seperti sakit, terlantar dan lanjut usia. Terima kasih kepada mereka yang setia dan tulus melaksanakan tanggung jawab dalam pelayanan. Ketika anda mengunguji dan berbuat baik kepada mereka, anda mengungkapkan iman yang mencari dan menemukan Tuhan.
Ada begitu banyak ungakapan atau usaha-usaha mencari dan menemukan Tuhan dalam kehidupan kita. Semoga upaya kita tidak sia-sia dan pada saatnya nanti Tuhan akan menyapa kita dengan nama kita karena Dia sungguh mengenal kita. Sta. Maria Magdalena doakanlah kami agar semangat imanmu memberi kekuatan kepada kami semua. Amin.
AMDG. Pst. Y.A.
St. Ignatius, Manado