Bacaan 1 : Mi 5:2-5a
Mazmur : Mzm 13:6ab.6cd
Injil : Mat 1:1-16.18-23
Sangat jarang Gereja merayakan kelahiran seorang Kudus. Kebanyakan justru Hari kematian yang dirujuk. Karena hari kematian di dunia diimani sebagai Hari kelahiran di Surga. Pesta kelahiran Maria dirayakan sebagai ungkapan kasih dan hormat gereja atas Hidup Maria yang berperan besar dalam karya keselamatan. Ia ditentukan Allah sedari kekal untuk mengandung dan melahirkan Yesus. Untuk itu ia suci sejak lahirnya dan diperkandungkan tanpa noda dosa asal.
Sebagaimana kita merayakan pesta ulang tahun mensyukuri rahmat hidup seseorang demikian pula hari ini di Hari Raya Kelahiran Bunda Maria, kitapun mensyukuri hidup penuh rahmat Sang Perawan. Hidupnya adalah sebuah kesaksian bagaimana Allah mempercayai manusia menjadi pelaksana karya keselamatanNya dan bagaimana Maria melaksanakannya dengan penuh iman dan ketaatan. Ia pun pasrah pada kehendak Allah meski berhadapan dengan ketidakpastian dan kebingungan. Bahkan di hadapan penderitaan dan rasa sakit mendalam menyaksikan puteranya wafat di kayu salib bagaikan penjahat.
Itulah Bunda Maria. Hidupnya adalah inspirasi hidup umat beriman. Di hadapan aneka ketidakpastian, kebingungan, penderitaan dan rasa sakit sekalipun, Tuhan tetap menaruh kepercayaan pada kita dan Tidak akan membiarkan kita meratap. Ia menyertai Bunda Maria, Diapun akan menyertai kita.
Mari syukuri hidup sang Bunda dan Mari belajar mengisi hidup sebagaimana Maria. Ia pasrah dan taat pada kehendak Allah. Amin.