Manado – Kunjungan orang sakit menjadi suatu pelayanan untuk membawa sukacita bagi yang dilayani.
Hal ini terlihat dari wajah yang di kunjungi ibu Valy Dondok, oleh sebagian umat Wilayah Rohani (Wilroh) St Ursula di rumahnya Keluarga Tongkeles-Dondok.
“Usai ibadah wilayah ini kita akan mengunjungi ibu Valy yang sedang sakit,” tutur Ketua Wilroh, Debby Paseru.
Kunjungan ini yang rencananya di kunjungi di Rumah Sakit (RS), namun Ibu Valy sudah keluar RS, sehingga di kunjungi di rumahnya.
“Rencana kita akan mengunjungi ibu Valy di rumah sakit namun berhubung yang bersangkutan sudah pulang ke rumah maka kita akan mengunjunginya dikediamannya,” ujar Ketua Debby.
Sebelum kunjungan orang sakit, umat Wilroh St Ursula, Paroki St Mikael Perkamil Manado, beribadah wilayah di rumah Keluarga Repi-Assa, baru-baru ini.
Pemimpin Ibadah, Saudari Nueva Doodoh dan pemimpin lagu Ibu Kartini Marintja.
Pemimpin menyampaikan bacaan liturgi hari ini dalam kitab Injil Lukas 17:7-10 dengan thema “Kami ini hamba-hamba tak berguna; kami hanya melakukan apa yang harus kami lakukan.”
Dalam renungan Injil hari ini, menyampaikan bagaimana kasih karunia Allah yang menyelamatkan semua manusia.
“Yesus memperingatkan kita supaya meninggalkan kefasikan, Keinginan- keinginan duniawi, Yesus menginginkan kita supaya hidup bijaksana, adil dan beribadah kepadaNya,” ujarnya.
Dalam bacaan pertama hari ini, Titus 2:1-8. 11-14 berbicara tentang bagaimana menjadi seorang gembala.
“Menjadi seorang gembala berarti menghidupkan kasih karunia Tuhan. Rasul Paulus menjelaskan bahwa, kasih karunia itu menyelamatkan manusia dan untuk sampai pada keselamatan, maka kasih karunia itu mendidik, mengajar manusia untuk hidup baik, bijaksana, adil dan beribadah.” ungkapnya.
“Para gembala ialah orang-orang yang telah mengalami didikan dan di ajar oleh Tuhan, mereka telah mengalami kasih karunia Tuhan sehingga mengalami pembebasan dan hidup dalam terang dan kebijaksanaan,” paparnya.
Mereka mampu hidup lepas bebas dari perhambaan nafsu duniawi. Karena kasih karunia, mengangkat mereka menjadi pelayan Kristus yang mengalahkan dunia, mengalahkan kematian, dosa dan maut.
Dalam bacaan Injil hari ini Yesus mengajarkan sikap seorang gembala yang sesungguhnya ialah rendah hati. Mereka melihat dirinya sebagai pelayan dari gembala sejati, yakni Yesus Kristus.
“Kita di panggil menjadi pelayan sang Gembala Agung, yakni Yesus Kristus,” tuturnya.
Untuk menjadi pelayan sejati, kita perlu mengalami kasih karunia Allah dengan cuma- cuma.
“Kasih karunia itu ialah segala bentuk pengajaran yang di berikan Allah dalam hidup kita, mungkin kita lalui dengan sangat berat. Tujuannya agar kita dapat di bebaskan dari perhambaan nafsu dunia, kuasa- kuasa tubuh dan dosa.” tandasnya.
“Akhirnya semoga kita tidak lagi melihat pengalaman berat dalam hidup kita sebagai hukuman Tuhan tetapi sebagai kasih karunia yang menyelamatkan kita, dengan demikian kita memberikan kesaksian tentang kasih karunia Allah di mana saja Tuhan menempatkan kita,” harapnya.
Setelah selesai dengan renungan dan pengakuan iman serta doa umat, persembahan di jalankan oleh ibu Rosita Ginting di iringi lagu dan lagu penutup Mars St Mikael.
Usai ibadah Ketua Wilroh, ibu Debby Paseru menyampaikan ucapan terima kasih kepada tuan rumah yang dikunjungi, pemimpin ibadah dan umat yang hadir.
Kemudian keluarga sudah menyiapkan makanan untuk di santap bersama, di samping itu bincang-bincang umat, dan di jalankan loterei
Ibadah dimulai jam 19.00 Wita dan dihadiri sebanyak 9 orang. (Komsos St. Ursula Kartini Marintja).