BerandaRenunganRenungan Harian 11 Agustus 2024: Makan Untuk Hidup

Renungan Harian 11 Agustus 2024: Makan Untuk Hidup

Published on

spot_img

Minggu 11 Agustus 2024

(1 Raj.19:4-8; Ef. 4:30-5:2; Yoh. 6:41-51); Hari Minggu Biasa XIX

Ada ungkapan yang mengatakan, “Makanlah untuk hidup; bukan hidup untuk makan.” Ungkapan yang mengingatkan bahwa untuk bertahan hidup dibutuhkan makanan, sehingga secara fisik dapat bertahan. Jika tidak makan sudah pasti secara fisik akan menjadi lemah; atau bahkan jika berlangsung lama bisa berujung pada kematian. Jika tubuh secara jasmani butuh makanan, bagaimana dengan tubuh rohani?

Yesus hari ini tampil sebagai pribadi yang memberi diri untuk banyak orang. Memberi mereka makan, bukan saja makanan agar mereka kenyang dan tidak lapar lagi, tetapi makanan yang mengantar mereka sampai pada kehidupan kekal. Makanan yang tidak dapat diberikan oleh siapa pun. Mengapa? Karena makanan itu adalah Yesus sendiri. Sabdanya, “Akulah roti kehidupan yang telah turun dari surga. Jika seorang makan roti ini, ia akan hidup selama-lamanya dan roti yang Aku berikan itu ialah daging-Ku yang akan Aku berikan untuk hidup dunia.” Mari kita berefleksi!

Pertama, Jika tubuh secara fisik butuh makanan agar tetap kuat, maka secara rohani tubuh juga butuh makanan, butuh nutrisi rohani yang menghidupkan dan menumbuhkan sehingga boleh berbuah dalam karya kebaikan. Apalah artinya jika kenyang secara fisik tetapi secara rohani menjadi lapar dan terasa kering. Yesus tampil sebagai jawaban atas apa yang dialami oleh orang-orang yang mengikuti-Nya. Orang-orang yang telah kenyang karena diberi makan, kembali kepada Yesus bukan karena sadar akan apa yang disabdakan Yesus tetapi karena mereka telah kenyang dan lapar kembali, sehingga kembali semata-mata agar diberi makan dan kenyang kembali dan seterusnya. Kita pun seperti itu. Kita yang telah mengalami belas kasih Allah terus menerus kembali kepada Dia untuk menyambut Dia secara rohani agar kita terus menerus dikuatkan oleh Tubuh dan Darah-Nya.

Kedua,  jika kita hidup membutuhkan makanan, maka di dalam hidup kita membutuhkan kasih. Kasih yang menggerakkan sehingga hidup yang telah dikenyangkan oleh santapan rohani dimampukan untuk berkarya baik. Rasul Paulus menegaskan, “Hiduplah dalam kasih sebagaimana Kristus Yesus juga telah mengasihi kamu dan telah menyerahkan diri-Nya untuk kita sebagai kurban yang harum mewangi bagi Allah.” Makanan memang membuat kita kuat namun semua itu akan sia-sia jika tidak diamalkan dalam kasih sebagaimana pengorbanan Kristus untuk hidup manusia.

Ketiga, makanan yang kita terima memampukan kita untuk melangkah lebih jauh. Kita hidup karena santapan dari Yesus, kita berbuat kasih sebagai mana Yesus telah mengasihi kita, dan kita pun perlu melangkah ke depan dengan pasti. Mengamalkannya dalam karya-karya hidup setiap hari. Itulah yang diisyaratkan lewat pengalaman Elia yang merasa kelelahan dalam perjalanan, seakan tak mampu untuk melanjutkannya. Tetapi Allah memberinya makan agar kembali kuat dan mampu berjalan lebih jauh. Ini menjadi tanda bahwa apa yang diberikan oleh Allah tidak semata-mata hanya untuk pribadi tetapi juga harus dibagikan kepada sesama dalam perjalanan hidup. Mungkin saja kita mengalami tantangan yang membuat kita menyerah, tetapi teruslah melangkah dan berserah kepada Yesus. Teruslah berserah kepada Dia dan jangan menyerah. (mD)

Ya Yesus, berilah kami rezeki dalam hidup ini dan mampukanlah kami berkarya dengan setia. Amin

Latest articles

Renungan Harian 21 September 2024: Panggilan Hidup

Sabtu 21 September 2024 (Ef.4:1-7.11-13; Mat.9:9-13); Pesta St. Matius, Rasul, Pengarang Injil Bukan orang sehat yang...

Paus Fransiskus kepada Pusat Pendidikan Tinggi Laudato Si: “Mari Kita Lindungi Ciptaan yang Dianugerahkan Tuhan.”

Paus Fransiskus menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Pusat Pendidikan Tinggi Laudato Si' dan mendorong...

Novena Santo Matius Hari ke 7 Wilroh St Matius

Manado - Dalam rangka menyongsong Pesta Pelindung, umat Wilayah Rohani St Matius, Paroki St...

Renungan Harian 20 September 2024: Bersama Yesus

Jumat 20 September 2024 (1 Kor.15:12-20; Luk.8:1-3); Peringatan St. Andreas Kim Tae-Gon, Imam dan Paulus...

More like this

Renungan Harian 21 September 2024: Panggilan Hidup

Sabtu 21 September 2024 (Ef.4:1-7.11-13; Mat.9:9-13); Pesta St. Matius, Rasul, Pengarang Injil Bukan orang sehat yang...

Renungan Harian 20 September 2024: Bersama Yesus

Jumat 20 September 2024 (1 Kor.15:12-20; Luk.8:1-3); Peringatan St. Andreas Kim Tae-Gon, Imam dan Paulus...

Renungan Harian 19 September 2024: Kasih Mengalahkan Segalanya

Kamis 19 September 2024 (1 Kor.15:1-11; Luk.7:36-50); Pekan Biasa XXIV Karya penebusan Allah terhadap dosa manusia...