Manado – “Hari ini Gereja mengakhiri masa Natal dengan merayakan pesta pembaptisan Tuhan Yesus oleh Yohanes Pembaptis di sungai Yordan,”
Hal ini diungkapkan Pastor Johanis Ohoitimur, MSC (Yong) dalam homili, pada Misa Pertama Hari Pembaptisan Tuhan, bertempat Gedung Gereja St Mikael Perkamil Manado, Minggu (12/01/2024).
Menurut Pastor Yong, hari ini juga menjadi kesempatan bagi kita untuk merenungkan rahmat permandian yang kita masing-masing sudah terima; juga rahmat permandian yang kita sebagai orang tua mintakan untuk anak-anak kita. Apa maknanya rahmat sakramen permandian atau pembaptisan itu?
Lanjut Pastor Yong, dalam Injil hari ini, Yohanes Pembaptis mengatakan tentang perbedaan antara pembaptisan Yohanes yang juga diterima oleh Yesus, dan pembaptisan yang diberikan oleh Yesus kepada orang lain yang datang kepada-Nya
“Yohanes membaptis dengan air; artinya pembaptisan oleh Yohanes menganugerahkan kesucian melalui pertobatan. Itu berlaku bagi semua manusia yang dibaptis. Dengan dibaptis kita disucikan, dan diangkat menjadi anggota keluarga Allah,” jelasnya.
Pastor Yong menyatakan, Yesus tidak membutuhkan pertobatan, tetapi Ia memberi diri dibaptis; dengan itu ia solider dengan kita manusia, dan Ia juga menunjuk jalan kepada kita agar kita disucikan melalui baptisan. Pada saat Yesus dibaptis, surga mengumumkan tentang siapa Yesus: “Engkaulah Anak yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku berkenan.”
“Yesus membaptis dengan Roh Kudus dan dengan api. Apa artinya? Roh Kudus berarti pikiran dan kehendak Tuhan: ketika kita dibaptis, kita menerima pikiran dan kehendak Tuhan ke dalam pikiran dan hati kita agar kita hidup sesuai dengan apa yang Tuhan pikirkan dan apa yang Tuhan kehendaki.
Api berarti kekuatan dan semangat ilahi. Ketika kita dibaptis, kita menerima curahan semangat dan daya ilahi. Semangat hidup kristiani. Dan sepanjang hidup, semangat itu harus terus bernyala di dalam hati ini. Kita perlu terus menerus punya semangat hidup krististiani, semangat cinta kasih Kristus,” urainya.
Pastor Yong mengungkapkan, Apa maknanya? Pada saat Yesus dibaptis, dengan kegembiraan surga mengumumkan Engkaulah Anak yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku berkenan.
“Suara dari surga itu menyatakan dua hal: identitas Yesus dan misi-Nya. Identitas berarti siapakah Yesus itu? Bapa di surga mengumumkan bahwa Yesus adalah Anak Allah, Putra yang dikasihi Bapa. Dan pada Putra itu, Bapa berkenan. Artinya, Bapa senang, Bapa menerima, Bapa bersukacita dengan Putra ini,” tegasnya.
Pastor Yong membeberkan, seperti itu juga arti sakramen baptis yang kita terima. Saat kita dibaptis, kita diangkat menjadi anak-anak Allah. Dan tugas kita ialah kita membuat agar kehidupan kita berkenan pada Allah.
“Marilah kita selalu menyadari betapa besar rahmat Allah yang kita terima saat dibaptis. Tugas kita ialah menjaga pikiran dan kehendak Tuhan, dan api semangat ilahi agar tetap menyala dalam hati kita melalui semangat doa dan perbuatan cinta kasih,” paparnya.
Pastor Yong mengharapkan, kita menjaga identitas kita sebagai orang yang dibaptis, dan sukacita menjadi Katolik.
“Para orang tua, pada saat anakmu dibaptis, Katakanlah kepada anakmu, Inilah anakku yang kukasihi. Dan sesering mungkin, doakanlah rahmat pembaptisan dalam diri anak-anakmu. Kasihilah anak-anakmu, karena anda lah yang membawa mereka kepada Kristus.” tandasnya.(man repi)