Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI) Sta Fransiska Romana, seperti nama Santa pelindung yang memiliki cerita, peran hidup, serta jiwa pelayanan yg tinggi, memberikan motivasi bagi pengurus dan anggota.
Pengurus diminta untuk belajar hidup dan meneladani Sta Fransiska Romana, yang melayani dan mempersembahkan seluruh hidup kita bagi Tuhan dan melayani sesama.
Pertemuan rutin dari ibu-ibu “Sahabat Hati” (Sapaan bagi anggota WKRI), bertempat di rumah ibu Heidy Terok, di Perumahan PEMDA Ranomuut, Kamis (1/9/2022), jam 19.00 Wita.

Ibadah di pimpin ole Inez Maitimo dengan pembawa acara/ MC oleh Nora Massie.
Kegiatan rutin ini dihadiri oleh para wanita tangguh, dengan semangat yang berkobar seperti Api Kristus yang menyala.
Para ibu yang memiliki anak SEKAMI pun, selalu mengajak anaknya untuk menghadiri kegiatan ibadah WKRI.
Begitu pula bagi mereka anggota WKRI yg masih berstatus belum menikah, dengan semangat pelayanan,
mereka pun selalu berusaha untuk menghadiri kegiatan ibadah.

Apalagi para ibu lanjut usia (Lansia) adalah senior bagi para ibu muda, sangat bersemangat serta selalu memberi contoh bagi para ibu muda untuk berani tampil dan tetap semangat menghadiri kegiatan rutin WKRI dan ibadah WR dan lainnya.
Pertemuan ini di hadiri oleh 13 orang (anggota WKRI), 3 orang (SEKAMI) dan 2 orang (tuan rumah).
Bagian yang terpenting renungan hari ini adalah jadikan hidup dan diri kita, seperti seorang nelayan yang sebenarnya.

“Bertolaklah perahumu lebih dalam dan tebarkanlah jalamu”, itulah cara melayani yang sebenarnya dan engajak umat orang untuk giat ibadah.
Ibadah bukanlah tugas dari Pengurus saja, tetapi tugas semua anggota yg tergabung dalam kelompok kategorial iini. Tugas melayani tidak harus menjadi pengurus.
Apabila ada kelalaian dari pengurus, ingatkanlah seperti yang tertulis dalam Kitab Suci.
“Apabila saudaramu berbuat dosa, tegorlah dia dibawah empat mata. Jika ia mendengarkan nasihatmu engkau telah mendapatnya kembali.” – Mat 18:15.(KomsosWKRIRantingStaFransiskaRomana,StevanieIinRotinsulu/mvr)