Jumat 16 Agustus 2024
(Yeh.16:1-15.60-63; Mat. 19:3-12); Pekan Biasa XIX
Ada banyak cerita yang muncul dalam tantangan hidup berkeluarga. Ada yang katakan membahagiakan tetapi ada juga yang katakan penuh dengan perjuangan. Suka dan duka selalu ada. Apa pun perjalanan hidup pasti tidak terlepas dari suka dan duka. Apa pun pengalaman itu kesatuan harus tetap terpelihara. “Apa yang telah dipersatukan Allah tidak boleh diceraikan manusia.”
Yesus mengingatkan bahwa keutuhan perjalanan hidup perkawinan memang sejak dahulu seperti itu yakni satu dan tak terceraikan. Namun karena ketegaran hati manusialah maka Musa mengeluarkan surat cerai tetapi semula tidaklah demikian. Artinya bahwa keutuhan perkawinan yang telah dipersatukan Allah hendaklah terpelihara selamanya. Inilah hakikat perkawinan yang dianugerahkan Allah yang hendaknya juga tetap dijaga dalam kasih dan damai.
Kita tidak terlepas dari tantangan hidup keluarga. Jagalah keutuhan hidup perkawinan yang telah diberkati Allah. Janganlah keluarga dan anak-anak menjadi korban keegoisan suami istri. Ingatlah janji perkawinan kita di hadapan Allah: “…aku mau setia kepadamu dalam untung dan malang.” Maka suka dan duka, senang dan sedih, sudah menjadi bagian untuk memupuk dan memelihara keutuhan hidup bersama sebagai keluarga. Berdoalah untuk keluarga kita hari ini! (mD)
Ya Yesus, berkatilah keluarga kami dan peliharalah senantiasa dalam damai-Mu. Amin
