Sabtu 17 Agustus 2024
(Sir. 10:1-8; 1 Ptr. 2:13-17; Mat. 22:15-21); Pekan Biasa XIX
Kutipan pidato dari bung Karno yang terkenal: “berikanlah aku sepuluh pemuda, niscaya akan ku goncangkan dunia.” Pernyataan ini menjadi semangat bahwa dalam perjuangan kita pasti bisa. Jika bersatu dalam satu kekuatan apa yang diharapkan pasti akan bisa terwujud, jika landasan semuanya itu adalah memberi dengan tulus. Memberi diri dalam perjuangan bersama.
Mengenang jasa para pahlawan pada HUT RI-79 tahun ini mengingatkan kita semua betapa besarnya pemberian diri mereka dalam perjuangan untuk mempertahankan keutuhan bangsa ini. Pemberian diri yang tidak setengah-setengah, bahkan sampai mengorbankan diri. Itulah pemberian diri yang patut kita kenang dan syukuri sebab jika tanpa pemberian diri mereka mungkin saja kita tidak menikmati kemerdekaan seperti sekarang ini.
Bagaimana dengan kita yang menikmati kemerdekaan saat ini. Apa yang telah kita berikan untuk mengisi kemerdekaan ini. Yesus memberi teladan agar kita taat sebagai masyarakat sosial. Tidak menjadi batu sandungan bagi yang lain, tetapi menjadi semangat satu sama lain sebagai warga masyarakat. “Berikanlah kepada kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada kaisar, dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah.”
Sabda Yesus ini menjadi peringatan kepada kita agar sebagai warga masyarakat kita tetap taat; dan sebagai umat beriman pun kita harus tetap setia. Artinya bahwa dua bagian ini terpisah tetapi harus tetap berjalan beriringan. Taat kepada pemerintah dan taat kepada Allah; atau seperti ungkapan Mgr. Soegija: “100% Katolik, 100% Indonesia.” Merdeka. (mD)
Ya Yesus, kami bersyukur atas kemerdekaan yang Engkau anugerahkan. Bantulah kami untuk berani memberi diri dalam karya hidup kami. Amin