Minggu 18 Agustus 2024
(Why.11:19a;12:1.3-6a.10ab; 1 Kor.15:20-26; Luk.1:39-56); Hari Raya Sta. Perawan Maria Diangkat ke Surga
Ada yang sering menyebutkan bahwa kekhasan Katolik ada pada Maria. Dengan melihat arca Maria kesimpulan pasti orang itu Katolik atau tempat itu milik orang Katolik dan lain sebagainya. Sampai sedekatnya dengan Bunda Maria sehingga ada yang menganggap bahwa orang Katolik sudah mentuhankan Maria. Apakah memang benar demikian? Mari kita berefleksi pada hari raya Santa Perawan Maria Diangkat ke Surga.
Hari Raya Santa Perawan Maria Diangkat ke Surga adalah perayaan dalam Gereja yang dirayakan pada tanggal 15 Agustus. Namun dengan alasan pastoral maka perayaan ini dirayakan pada hari minggu sesudahnya. Hal itu dimaksudkan agar seluruh umat beriman boleh ikut merayakan dengan meriah sehingga banyak orang semakin mengenal lebih dekat siapa Bunda Maria.
Pertama, perayaan ini mengingatkan akan doa-doa bersama bunda Maria yakni doa Rosario. Doa yang direnungkan bersama Maria adalah bukan untuk menyembah Maria tetapi bersama Maria duduk di pangkuannya dan mendengarkan kisah Yesus. Yesus menjadi puncak dari segala yang direnungkan. Maka benarlah bahwa melalui Maria kita dituntun kepada Yesus (per Mariam ad Jesum).
Kedua, perayaan ini merupakan kesempatan untuk mendalami keagungan karya Allah dalam hidup manusia. Pujian Maria menunjukkan bahwa karya Allah jauh melampaui karya manusia. Dengan suasana hati yang gembira Maria mengidungkan Magnificat yaitu pujian bagi Tuhan yang membuat hidup menjadi berarti dan penderitaan menjadi bermakna. Ungkapan iman akan Tuhan yang demikian ini dapat membuat manusia semakin peka dan mencari jalan untuk memperbaiki kemanusiaannya sendiri.
Ketiga, pengelihatan Yohanes tentang seorang wanita yang melahirkan seorang anak. Anak yang berada dalam ancaman seekor naga yang siap memangsanya. Namun begitu lahir ia langsung dibawa ke hadapan Allah sehingga terluput dari bahaya, sementara si wanita lari ke tempat yang sudah disiapkan Allah. Hal ini menggambarkan bunda Maria yang telah melahirkan Kristus bagi umat manusia dan kini ia sudah berada di tempat yang disediakan Allah yaitu surga. Maka tugas untuk menghadirkan Kristus bagi dunia kini berada di tangan Gereja. Kendati sering mengalami cobaan, kesulitan bahkan penganiayaan, Gereja harus tetap menjadi tanda dan sarana kehadiran Kristus di tengah-tengah dunia. Tuhan senantiasa menyertai dan menjamin keberlangsungan hidup Gereja.
Mari merenungkan perayaan hari ini dengan syukur. Perayaan yang mengajak kita bersama agar selalu dekat dengan bunda kita, bunda Maria yang pasti mendengarkan doa kita. Seiring dengan itu perayaan ini juga mengingatkan kita bahwa hidup kita hendaknya selalu dimaknai dalam syukur dan pujian akan karya Allah. Pujian seperti Maria dalam tantangan hidupnya, dia tetap setia melaksanakan kehendak Allah. Maka perayaan ini juga mengingatkan kita agar tetap teguh menjaga persekutuan bersama sebagai umat beriman. Menjaga persekutuan bersama sebagai anggota Gereja. (mD)
Ya Yesus, ajarilah kami untuk selalu semakin dekat dengan Dikau melalui Bunda Maria. Amin