Jumat 23 Agustus 2024
(Yeh.37:1-14; Mat.22:34-40); Pekan Biasa XX
Sebuah lagu populer dalam liriknya menyebutkan, “alangkah bahagianya, hidup rukun dan damai. Di dalam persaudaraan bagai minyak yang harum.” Lagu ini menunjukan betapa bahagianya jika relasi bersama sebagai saudara di dasarkan pada kasih. Kasih yang akan menjadikan persaudaraan terpelihara dan bertumbuh.
Injil hari ini juga menunjukkan hal yang sama kepada kita. Relasi kita dengan Allah hendaknya didasarkan pada kasih. Kasih yang menjadi hukum terutama. Tidak ada yang bisa menggantikan hal itu. Demikian juga dalam relasi dengan sesama saudara juga harus didasarkan pada kasih yang sama akan Allah. Antara Allah dan manusia dalam relasi jasmani dan rohani sudah sepantasnnya dilandaskan pada kasih. Antara Dia dan dia tidak dapat dipisahkan tetapi dipupuk selalu dalam kasih.
Bagaimana dengan kita hari ini? Sudahkah menjalin relasi dengan saudara hari ini dalam kasih? Bagaimana dalam relasi dengan Allah sendiri? Apakah kasih itu sudah tumbuh dan bersemi atau malahan layu dan mati. Mari jalan persaudaraan kasih dengan dia yang adalah saudara kita. Dan tetaplah memupuk kasih dengan Dia dalam setiap syukur dan doa kita. (mD)
Ya Yesus, ajarilah kami selalu mengasihi-Mu dan sesama kami dengan tulus hati. Amin