Sabtu 9 November 2024
(Yeh.47:1-2,8-9,12; Yoh.2:13-22); Pesta Pemberkatan Gereja Basilik Lateran
Hari ini kita merayakan pesta pemberkatan Gereja Basilik Lateran yang didirikan oleh Kaisar Konstantinus Agung, Putera Santa Helena pada tahun 324. Dalam sejarah kekristenan, inilah gereja (sebagai bangunan) pertama yang dibangun setelah terjadi penganiayaan dan pengejaran terhadap orang Kristen. Pada awalnya orang-orang Kristen beribadah di tempat yang tersembunyi, di katekombe atau di rumah orang-orang Kristen. Dalam perkembangan basilika Lateran ini kemudian menjadi Katedral (tempat tinggal) uskup Roma (Paus). Gereja ini dipandang sebagai induk semua gereja di dunia. Melalui pesta ini kita mau mengungkapkan cinta kasih dan kesatuan kita dengan uskup Roma yang mempersatukan seluruh gereja dalam cinta kasih.
Dalam Injil hari ini kita melihat sisi Yesus yang mungkin jarang kita bayangkan. Yesus yang penuh kasih dan pengampunan kini tampil dengan kemarahan, mengusir para pedagang dari Bait Suci. Mengapa? Karena rumah Allah telah dicemarkan oleh aktivitas duniawi yang mengalihkan fokus dari ibadat sejati. Yesus tidak bisa berdiam diri saat tempat suci yang seharusnya menjadi tempat berjumpa dengan Allah justru dipenuhi dengan urusan perdagangan dan keuntungan pribadi.
Yesus berkata, “Ambil semuanya ini dari sini, jangan kamu membuat rumah Bapa-Ku menjadi tempat berjualan.” Seruan ini mengingatkan kita untuk membersihkan hati kita dari segala yang tidak berkenan di hadapan Tuhan. Terkadang, tanpa kita sadari, hidup kita dipenuhi dengan kesibukan, ambisi duniawi, dan hal-hal yang membuat kita lupa akan kehadiran Allah. Seperti Bait Suci yang dinodai oleh para pedagang, hati kita pun bisa menjadi tempat yang penuh dengan kekacauan. Yesus ingin masuk ke dalam hidup kita, membersihkan segala yang tidak sesuai, dan mengembalikan kita pada relasi yang murni dengan-Nya.
Ketika Yesus berbicara tentang merombak dan membangun kembali Bait Allah dalam tiga hari, Dia berbicara tentang diri-Nya sendiri, Tubuh-Nya yang akan bangkit dari kematian. Ini adalah janji kehidupan baru, sebuah pembaruan rohani yang juga ditawarkan kepada kita. Mari kita izinkan Yesus membangun kembali hati kita, membentuk kita menjadi tempat yang layak bagi kehadiran-Nya. Dalam perjalanan hidup ini, biarkan cinta kepada Tuhan menghanguskan segala kecemaran dalam diri kita, sehingga hati kita menjadi tempat di mana Tuhan selalu bersemayam dengan damai. (mD)
Ya Yesus, bersihkanlah hati kami agar menjadi bait suci yang layak bagi kehadiran-Mu. Amin