Dewan Pastoral Paroki (DPP) Paroki Bunda Teresa dari Calcutta Griya Paniki Indah (BTDC-GPI) melalui Bidang Kerohanian melaksanakan sosialisasi Bulan Kitab Suci Nasional (BKSN) kepada pengurus Wilayah Rohani dan Kelompok Kategorial, Kamis (31/08/2023).
Sosialisasi ini dihadiri Pastor Paroki Pst. Petrus Tinangon Pr, Frater Dirros Pugon Pr., Bidang Kerohanian, Ketua, Sekretaris dan Seksi Katekese Wilayah Rohani dan Kelompok Kategorial.
Sosialisasi tersebut dibawakan oleh Seksi Katakese Sales Tapobali. Tapobali mengungkapkan tema BKSN tahun 2023 ini yaitu “Allah sumber kasih dan keselamatan.”
“Bulan Kitab Suci Nasional (BKSN) 2023 kembali mengajak kita sebagai umat Gereja Katolik di Indonesia untuk merenungkan kembali sosok Allah, sang Pencipta. Dalam BKSN 2022, kita telah diajak untuk mengenal Allah, bersama nabi Amos dan Hosea, sebagai sumber harapan hidup baru, dengan ayat emas Carilah TUHAN, maka kamu akan hidup (Amos 5:6). Dalam BKSN 2023 ini, bersama dengan Nabi Yunus dan Yoel, kita diajak untuk merenungkan Allah Sumber Kasih dan Keselamatan dengan ayat emas Engkaulah Allah yang pengasih dan penyayang, yang panjang sabar dan berlimpah kasih setia (Yun. 4:2),” ungkap Tapobali.
Lanjutnya tema BKSN 2023 adalah Allah Sumber Kasih dan Keselamatan ini terkait dengan pesan inti dari pewartaan kedua nabi tersebut. Nabi Yunus mewartakan Allah, Sang Pencipta, sebagai sumber Kebenaran yang penuh rahmat dan kerahiman, yang meminta pertobatan para pendosa, menganugerahkan pengampunan dan melepaskan hukuman. Sementara itu, Nabi Yoel, di tengah komunitas Israel yang sedang mengalami keputusasaan, kesukaran dan ratapan karena kehilangan harapan, menyatakan bahwa Allah itu ada dan hadir di antara umat-Nya (Yl. 2:27).
“Dalam BKSN 2023, sembari mengenal siapakah Allah, kita akan berfokus pada “Kasih Allah”, sebab Kasih angat identik dengan Allah sendiri. Karena itu, dalam empat pertemuan mingguan, secara khusus kita kan membaca, mempelajari, dan merenungkan secara berurutan kasih Allah yang menggerakkan evangelisasi diri (Yun. 1:1-17), menggerakkan pertobatan (Yun. 4:1-11), menyelamatkan (Yl. 2:23-27), dan mempersatukan (Yl. 2:28-32),” jelas Tapobali.
Ditambahkannya Logo BKSN 2023 terdiri dari tiga unsur utama yaitu:
1. Ilustrasi orang yang mengangkat tangan dan tengadah ke atas langit adalah simbol dari sikap pertobatan dan ketakwaan. Posisi tubuhnya yang juga membentuk huruf “Y”, merupakan nama awalan dari dua nabi yang menjadi permenungan BKSN 2023, yakni Yoel dan Yunus. Sedangkan tetumbuhan yang menjalar di sekitar tubuhnya melambangkan kebaikan dan kesejahteraan Allah yang dirasakan setiap orang beriman. Semakin besar lagi itu dirasakan berkat buah-buah pertobatan yang mereka hasilkan.
2. Matahari yang menyinari tetumbuhan menjalar tersebut melambangkan kasih setia, kesabaran, dan keselamatan Allah yang terus mengalir tanpa henti kepada siapa pun. Kasih setia Allah yang begitu luas itu semakin dipertegas dengan kutipan Kitab Yunus: “Engkaulah Allah yang pengasih dan penyayang, yang panjang sabar dan berlimpah kasih setia” (Yun. 4: 2).
3. Dua figur nabi yang menjadi fokus BKSN 2023 juga diilustrasikan dengan dua warna kontras (biru muda dan jingga), serta dua ilustrasi di bagian bawah. Ilustrasi pertama menggambarkan latar belakang perwartaan Nabi Yoel, yakni kepulangan kembali bangsa Israel ke tanah terjanji sesudah mengalami pembuangan. Ilustrasi kedua menggambarkan dua kisah populer Nabi Yunus. Pertama, saat ia berada di dalam perut ikan yang besar selama 3 hari 3 malam karena ketidaktaatannya pada Allah Kedua, ketika ia berlindung dari terik matahari di bawah naungan “pohon jarak” dengan hati kesal karena pengampunan Allah kepada orang Niniwe.
4. Kesatuan ketiga unsur logo tersebut secara ringkas menggambarkan: Dalam situasi apa pun dan sebesar apa pun dosa yang telah dilakukan, Allah akan tetap menyambut pertobatan umatnya, persis karena Ia sumber kasih dan keselamatan.(Roy)