Manado – “Marilah kita menyambut kedatangan sang Juruselamat dengan sukacita dan ungkapan kebaikan hati,”
Hal ini diungkapkan Pastor Johanis Ohoitimur, MSC yang akrab di panggil Pastor Yong dalam homili pada Misa Pertama, Minggu Adven ke-III atau Gaudete, bertempat di Gereja Katolik St Mikael Perkamil Manado, Minggu (15/12/2024).
Menurut Pastor Yong, peduli pada sesama melalui aksi solidaritas, dan memperbaiki hidup masing-masing sesuai kedudukan dan fungsi di dalam keluarga, Gereja dan Masyarakat.
“Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan. Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah! Hendaklah kebaikan hatimu diketahui semua orang. Tuhan sudah dekat!” (Filipi 4:4-5).
Rasul Paulus mengajak umat di Filipi untuk menghadapi kedatangan Tuhan dengan dua hal.
“Pertama, sukacita; dan kedua, perbuatan baik. Hendaklah kebaikan hatimu diketahui semua orang, kebaikan hati diketahui orang lain melalui perbuatan-perbuatan baik,” Pastor Yong yang juga Rektor Universitas Katolik (Unika) De La Salle Manado.
Lanjut Pastor Yong, suasana hati yang penuh sukacita itu tampak dalam Injil. Bisa dibayangkan, banyak orang datang bertemu dengan Yohanes Pembaptis dan mendengar pewartaannya tentang pertobatan.
“Hari Minggu yang lalu di dengar mengenai seruan Yohanes Pembaptis tentang pertobatan dan pengampunan,” ujarnya.
Hari ini orang bertanya kepada Yohanes Pembaptis “Apa yang harus kami lakukan sebagai tanda pertobatan?” Perhatikan jawaban Yohanes Pembaptis:
Kepada semua orang Yohanes menjawab: “Siapa saja yang mempunyai 2 helai baju, hendaklah ia membaginya dengan yang tidak punya. Dan siapa saja yang mempunyai makanan, hendaklah ia membaginya dengan mereka yang tidak punya”.
“Di sini Yesus mengajarkan bahwa kebaikan hati dinyatakan melalui solidaritas sosial, memberikan sandang dan pangan kepada yang tidak memiliki atau yang mengalami kekurangan.
Solidaritas social, kepedulian kepada mereka yang berkekurangan, merupakan bagian dari tanda pertobatan, ungkapan cinta kasih,” urainya.
Lalu pemungut cukai, tukang tagih pajak juga bertanya: Apa yang harus kami lakukan sebagai tanda pertobatan, sebagai ungkapan kebaikan hati?
Yohanes menjawab: “Janganlah menagih lebih banyak daripada apa yang telah ditentukan bagimu”.
“Yohanes mengajarkan: jangan membebani orang lain dengan tuntutan yang memberatkan; patuhi peraturan sewajarnya,” paparnya.
Prajurit-prajurit juga bertanya, “Dan kami, apakah yang harus kami lakukan?” Yohanes menjawab: “Jangan merampas, jangan memeras, dan cukupkanlah dirimu dengan gajimu”.
“Yohanes mengajarkan, bagi mereka yang punya kekuasaan, janganlah melakukan korupsi, jangan merampas hak orang lain, jangan memeras dan menindas orang lain,” jelasnya.
“Percakapan Yohanes Pembaptis dengan orang banyak, dengan para pemungut cukai, dan dengan prajurit-prajurit mengajarkan kepada kita bahwa tanda pertobatan atau ungkapan kebaikan hati harus disesuaikan dengan kedudukan dan fungsi kita masing-masing dalam Masyarakat,” tegasnya.
Pastor Yong menganjurkan untuk peduli pada sesama manusia, yang kekurangan sandang dan pangan.
Selanjutnya Pastor Yong menyampaikan, tanda pertobatan di sesuaikan dengan kedudukan masing-masing.
“Para imam rajinlah melayani; para guru, lakukan tugas mendidik dengan kasih sayang; para orang tua dalam keluarga: berilah makanan dan pendidikan yang baik bagi anak-anakmu; bagi para pelayan umat: lakukanlah tugasmu tanpa pamrih, bagi pejabat dan pekerja: cukupkan dirimu dengan pendapatanmu,” tandasnya.(man repi)