Manado – “Kita sudah berkumpul di ruang kudus ini, dengan orang-orang kudus, siap menerima peran, siap punya kerinduan, punya kehendak yang kuat, supaya dihadapan Tuhan di promosi,”
Hal ini disampaikan Pastor RD Johanis Montolalu yang akrab dipanggil John, pada Praise dan Worship, PDPKK St Yohanes Pembaptis, Paroki St Ignatius Manado, bertempat di Keluarga Hanny Palar dan Ci Nona, Rabu, 20 November 2024.
“Sebagai anak-anak Allah sudah diberikan kesempatan masih bernafas dan sehat sampai saat ini sehingga layak dan pantas kita menaikkan puji-pujian kepada Tuhan,” tutur Pastor John.
Lanjutnya, kita ada sampai saat ini dengan maksud dan tujuan yang baik, untuk membangun kerajaan Allah di dunia ini.
“Tidak boleh ada anak yang hanya menonton, Allah menghendaki untuk semua bekerja dengan sungguh, semua bersuka cita tidak dengan pikiran kosong tapi Allah memperlengkapi kita dengan rupa-rupa perbuatan baik.
Menurutnya, mencontoh Petrus, kita tampil sebagai batu-batu yang hidup, sebagai leader, singer, organis, operator, worship yang berkumpul menaikan puji-pujian bagi Allah.
Dari perikop malam ini mengenai mina, yaitu promosi, dalam hidup sehari-hari promosi naik jabatan, gaji dan lainnya.
“Promosi juga ditemukan dalam kehidupan beriman, dalam bacaan tersebut orang yang dipercayakan mina 10 mina mendapat promosi 10 kota dan yang dipercayakan 5 mina mendapat promosi 5 kota,” ujarnya.
Dikatakan Pastor John, untuk mendapat promosi iman yakni menerima karunia yang diberikan Allah dengan suka cita, seperti Allah mengundang menjadi leader dan lainnya.
“Terima dengan penuh suka cita, itu satu sikap awal untuk mendapat promosi, tanpa banyak omelan, keluhan di jalankan dengan sebaik-baiknya dengan berprinsip, ‘Aku adalah hamba yang tidak berguna, aku hanya melakukan apa yang harus aku lakukan,'” jelasnya.
Selanjutnya, dasar kedua yaitu kesetiaan melakukan hal kecil yang dipercayakan Allah.
“Tidak mempertanyakan yang Tuhan berikan, tidak membandingkan, memang kecil tapi harus dijalani dengan penuh kesetiaan.
Kesetiaan akan hal kecil yang dikumpul-kumpul kemudian menjadi bukit dan besar,” paparnya.
Ditambahkannya, seseorang yang tidak dipromosikan karena tidak punya keinginan untuk bekerjasama, ‘ngana punya cuma mo titip pa kita, karena kita yang kerja setengah mati, ngana yang dapat hasil, pujian’ sehingga segala kreasi dan inovasi mati.
“Pikiran ini berkembang lebih jahat lagi, menuduh Tuhan nya, ‘Allah kenapa ngana beking begini’. ‘Kita so beking begini kenapa tidak dapat dipromosi karena tidak punya hati yang baik, karya yang tidak baik, sehingga tidak mengembangkan yang Tuhan berikan,” tandasnya.(man repi)