Devosi kepada Bunda Maria melalui doa Rosario umat Paroki Bunda Teresa Dari Calcutta Griya Paniki Indah (BTDC-GPI) Manado ditutup melalui misa dengan selebran Pastor Paroki Pst. Petrus Tinangon PR di depan Gua Maria yang ada di halaman gereja, Rabu (31/05/2023).
Ratusan umat mengikuti misa yang diawali dengan doa rosario yang dipimpin Pastor Petrus Tinangon itu. “Hari ini Gereja Katolik juga memperingati Pesta Santa Perawan Maria mengunjungi Elisabet. Sebelumnya pada 29 Mei kita memperingati Perayaan Wajib Santa Perawan Maria Bunda Gereja,” tutur Pst. Tinangon.
Pastor Tinangon mengungkapkan istilah Rosario berasal dari bahasa Latin rosarium dari akar kata, rosa yang astinya bunga mawar, rosarium berarti karangan bunga mawar. Dalam budaya masyarakat Eropa, bunga mempunyai arti tanda cinta atau hormat. Pada abad pertengahan, umat Kristen biasanya merangkaikan bunga mawar untuk dipersembahkan kepada Maria. Dalam proses merangkaikan bunga mawar itu, mereka mengucapkan litani pujian kepada Maria.
Asal-usul doa Rosario bersumber pada pengalaman St. Dominikus, pendiri Ordo Dominikan, pada awal abad ke-12. Menurut tradisi ini, Bunda Maria menampakkan dirinya dan memberikan Rosario kepada St. Dominikus. Bunda Maria meminta Dominikus untuk mewartakan Rosario itu.
Santo Dominikus kebetulan sedang berjuang melawan kaum bidaah Albigensian (kelompok yang tidak percaya terhadap misteri kehidupan Kristus sebagai Allah yang menjelma menjadi manusia). Dominikus dan para pengikutnya berhasil ‘mematikan’ bidaah Albigensian itu dengan menggalakkan doa Rosario. Sehingga Santo Dominikus disebut santo yang menyebarkan doa Rosario seperti yang kita kenal sekarang.
Selesai doa Rosario tersebut dilanjutkan dengan perayaan ekaristi.(Roy)