Merenungkan Sabda
Kamis, 06 Juni 2024
Pekan Biasa IX
(2Tim.2:8-15, Mrk.12:28b-34)
Banyaknya perintah dan larangan dalam hukum Taurat membuat orang bingung mana yang utama. Ada 613 perintah. 248 perintah positif, yaitu ākamu harus,ā¦..ā dan 365 perintah bernadah negative atau larangan, āKamu janganā¦..,ā. Maka penting orang bisa mengetahui mana yang terutama dalam aturan-aturan itu. Yesus menegaskan hukum yang utama adalah Hukum Kasih; Kasih kepada Tuhan (Ul.6:18) dan Kasih kepada sesama (Im.19:18). Mengapa ke dua hukum ini menjadi yang utama?
Kasih menjadi hukum yang paling utama karena alasan berikut. Pertama , perintah Allah. Dengan melaksanakan prinsip kasih sebagai hukum Allah maka hidup manusia menjadi baik (Ul.10:13 dan mendapat berkat (Ul.30:16). Berkat itu juga bahkan akan dilimpahkan kepada anak dan keturunan (Ul.5:29). Semakin manusia setia untuk melaksanakan hukum Allah, semakin terbuka kesempatan bagi manusia untuk mendapatkan jaminan kehidupan dari Allah. Kedua, kebutuhan manusiawi. Berbeda dari hukum lainnya yang dialami sebagai unsur mengikat yang datang dari luar diri. Kasih itu lahir dari dalam diri manusia. Setiap manusia memiliki kebutuhan untuk mengasihi dan dikasihi. Oleh sebab itu, semakin manusia mengasihi, manusia tidak hanya memenuhi kebutuhan orang lain. Pada saat yang sama, ia sedang memenuhi kebutuhan dirinya sendiri (dikutip dari renungan harian Mingguan Hidup, Thn ke-78, 2 Juni 2024) . Maka sebenarnya hukum ini sudah ada dalam batin dan menjadi kebutuhan dasar manusia, karena kasih ini manusia ada. Untuk itulah manusia harus mengasihi.
Konsekwensi bahwa kasih merupakan perintah Allah dan kebutuhan manusia, maka hukum kasih ini bukan sekedar pengetahuan. Kasih perlu diungkapkan oleh setiap manusia dalam relasinya dengan Tuhan dan sesama. Kasih belumlah dikatakan kasih kalau hanya diketahui. Kasih itu perlu diungkapkan dalam tindakan yang nyata. Untuk itulah Yesus memuji si ahli taurat yang mengakui jawaban Yesus sebagai orang yang bijaksana. Tetapi Yesus hanya mengatakan: āengkau tidak jauh dari Kerajaan Allah.ā Dia mengetahui hukum utama dan bisa mengajarkannya, tetapi kasih perlu diungkapkan secara nyata dalam tindakan dan perbuatan. Harus diakui banyak diantara kita yang tahu tentang hukum utama ini, tetapi sedikit orang yang mampu untuk melaksanakannya. Kasih memang mudah diungkapkan tetapi butuh perjuangan untuk melaksanakannya dengan sikap tulus dan murni. Semoga dalam hidup kita sehari-hari kita selalu berjuang untuk melaksanakan hukum kasih ini. Kalau mampu melaksanakan hukum kasih ini, kita bukan hanya dekat tetapi kelak akan masuk ke dalam Kerajaan Allah. Amin.
AMDG. Pst.Y.A.
St. Ignatius, Manado