Rabu, 14 Agustus 2024
(Yeh.9:1-7.10:18-22; Mat.18:15-20), Pekan Biasa XIX
Semboyan masyarakat Sulawesi Utara yang terkenal adalah “Torang Samua Basudara” (kita semua bersaudara). Mau mengingatkan bahwa kehadiran kita sebagai manusia adalah saudara, siapa pun itu, tidak bergantung pada garis keturunan keluarga atau karena ikatan perkawinan dan sebagainya. Pada intinya kita semua adalah saudara.
Sebagai saudara bukan berarti hadir hanya pada saat suka, tetapi juga pada saat duka. Bukan saja peduli ketika hal baik terjadi, tetapi juga termasuk hal buruk sekalipun. Kepedulian dan perhatian sebagai saudara dapat dinyatakan dengan saling mengingatkan. Ketika sesama saudara berbuat salah maka sebagai saudara wajib saling mengingatkan. Yesus dalam Injil hari ini mengingatkan akan pentingnya teguran itu. Teguran yang mengarahkan pada hal yang baik. “Apabila saudaramu berbuat dosa, tegurlah dia di bawah empat mata. Jika ia mendengarkan nasihatmu engkau mendapatnya kembali.” Teguran yang berguna yang mengarahkan pada kebaikan.
Namun harus disadari bahwa tak selamanya perhatian lewat teguran itu diterima baik, ada juga penolakan. Namun sebagai saudara saling mengingatkan adalah hal pokok yang perlu selalu dikedepankan. Apalah artinya hidup sebagai saudara tanpa ada kepedulian satu sama lain. Mari tampil sebagai saudara yang peduli dan memberi perhatian satu sama lain. “Sebab jika ia mendengarkan nasihatmu, engkau telah mendapatnya kembali.” (mD)
Ya Yesus, jadikanlah kami saudara yang mau peduli dan saling mengingatkan satu sama lain. Amin